RADARRIAUNET.COM: Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengembangkan senjata nuklir karena haram berdasarkan ajaran agama Islam.
"Meski kami bisa mengambil langkah tersebut, berdasarkan ajaran Islam, kami dengan pasti dan berani mengatakan bahwa kami tidak akan mengambil jalan tersebut," ujar Khamenei.
Khamenei mengatakan bahwa pembangunan dan penimbunan senjata nuklir sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam, apalagi menggunakannya.
"Jika kami memiliki senjata nuklir, akan sangat terlihat dan kami tidak mungkin menggunakannya di manapun," ucap Khaemenei.
Menutup pernyataannya, Khamenei menegaskan, "Dalam ajaran Islam, senjata nuklir benar-benar haram."
Pernyataan ini dilontarkan di tengah kekhawatiran dunia bahwa Iran bakal mengembangkan senjata setelah mengklaim melanggar sejumlah ketentuan dalam kesepakatan nuklir 2015, JCPOA,menyitat dari CNNI Kamis (10/10/2019).
Iran menyatakan telah melakukan pengayaan uranium melebihi ketentuan dalam kesepakatan yang ditandatangani oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman tersebut.
Perjanjian yang digagas di era Barack Obama itu menetapkan Iran harus membatasi pengayaan uranium hingga 3,67 persen, jauh dari keperluan mengembangkan senjata nuklir yaitu 90 persen.
Sebagai timbal balik, negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran.
Namun, di bawah komando Presiden Donald Trump, AS menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu pada Mei 2018 lalu dan kembali menerapkan sanksi atas Iran.
Iran bertekad bakal terus melakukan pengayaan uranium jika negara-negara lain yang menandatangani perjanjian itu tak berbuat apa pun untuk melawan AS.
RR/DRS/CNNI