RADARRIAUNET.COM: Presiden Joko Widodo menyebut, pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sebagai teroris.
"Tadi hanya beberapa beberapa menit setelah kejadian penusukan dengan pisau oleh teroris kepada Menko Polhukam Bapak Wiranto, saya langsung mendapatkan laporannya. Dan saat itu juga saya langsung perintahkan yang ada di lapangan untuk segera dibawa dengan heli menuju ke Jakarta menuju ke RSPAD," kata Jokowi usai menjenguk Wiranto yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Kamis (10/9/2019).
Wiranto dikabarkan kini masih dalam perawatan intensif para dokter di RSPAD. Kondisi Wiranto sendiri sampai Kamis malam, dikabarkan mulai pulih namun kemungkinan harus menjalani operasi luka bekas tusukan senjata tajam tersebut.
Seperti diberitakan, Menkopolhukam Wiranto ditusuk saat mampir di Alun-alun Menes, Pandeglang setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar.
Akibatnya, Wiranto menderita luka yang cukup serius di tubuh bagian perut. Setelah sempat dilarikan ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah, Pandeglang, Banten. Wiranto selanjutnya diterbangkan dengan helikopter untuk dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkat Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Wiranto dibawa ke RSPAD menggunakan helikopter dari alun-alun Pandeglang. Wiranto tiba di RSPAD dengan pengawalan ketat oleh petugas kepolisian. Wiranto dibawa masuk sekitar pukul 14.45 WIB. Namun rombongan masuk lewat jalur khusus dari arah Kwitang, Jakarta Pusat.
Rombongan Wiranto disambut oleh pihak rumah sakit dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. "Kami percayakan kepada kepolisian dalam tempo sesingkatnya mengungkap. Ini tidak mungkin dendam orang per orang pasti ada bagian-bagian yang harus diusut dan saya kira percaya kepolisian untuk mengungkap," kata Tjahjo.
Dua luka tusuk
Sebelumnya, Direktur RSUD Berkah yang merawat Menko Polhukam Wiranto, dokter Firmansyah mengatakan, saat dibawa ke rumah sakit setelah mendapat luka tusuk, Wiranto masih sadar. Ketika dibawa ke IGD RSUD Berkah, Wiranto dipangku oleh ajudannya. Diketahui Wiranto terkena dua luka tusuk.
"Beliau (Wiranto) terkena dua luka di bawah perut dan ditangani RSUD dalam kondisi sadar," kata Firmansyah dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/10).
Sebelumnya saksi mata, seorang warga Pandeglang, Banten, Aduy melihat langsung Menko Polhukam Wiranto ditusuk di Alun - alun Menes, Pandeglang, Banteng, Kamis (10/10). Aduy mengatakan, awalnya pelaku laki-laki tampak menusuk Wiranto. Namun, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto mencoba menghalau dan menarik pelaku. Namun, Dariyanto malah ditusuk oleh pelaku wanita.
"Yang tusuk Wiranto laki - laki, ditarik sama Kapolsek pelakunya. Pelaku lainnya yang perempuan langsung tusuk Kapolsek," kata Aduy sebagaimana dikutip dari Kompas.com. Kedua pelaku kemudian diringkus oleh petugas keamanan yang berada di sekeliling Wiranto. Belakangan diketahui kedua pelaku berinisial SA dan FA. SA alias Abu Rara mendekati Wiranto dan berpura-pura sebagai warga yang hendak bersalaman dengan pejabat.
"Ya pelaku mencoba bersalaman seperti warga bertemu pejabat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri. SA kemudian mengeluarkan sejenis pisau kecil dan menusuk bagian perut Wiranto.
Menurut Dedi, pelaku penyerangan Wiranto adalah pasangan suami istri, Sa dan FA. Mereka tinggal di kontrakan milik Usep di Desa Kampung Sawah, Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, sejak bulan Februari 2019. SA adalah pria kelahiran Medan dan sang istri berinsial FA berasal dari Brebes.
Mulyadi, Ketua RT 004 RW 001, Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes, Pandeglang, mengatakan pelaku penusukan Wiranto yang tinggal di wilayahnya memgaku bekerja di bisnis online. "Bisnis online. Pernah bawa jualan pakaian anak-anak. Saya sebagai tetangga enggak punya curiga apa-apa," kata Mulyadi.
Terpapar ISIS
Terkait penusukan Wiranto ini, polisi kini mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki. Keduanya berinisial SA dan FA. Polisi menyebut, pelaku terpapar radikalisme ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Meski pelaku penyerangan sudah ditangkap, Presiden Jokowi ingin agar jaringan yang terafiliasi dengan pelaku juga diusut sampai ke akar-akarnya. "Tadi siang langsung saya perintahkan Kapolri, Kepala BIN didukung TNI untuk mengusut tuntas dan menindak tegas terhadap pelaku dan jaringan yang terkait peristiwa tadi siang," kata Jokowi.
Ia juga mengatakan, saat ini Wiranto sudah dalam keadaan sadar. Namun, ia masih harus menjalani operasi. Kepala Negara memohon doa dari masyarakat agar Wiranto segera pulih. Ia juga mengajak masyarakat bersama-sama melawan terorisme dan radikalisme.
"Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air. Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai ini," ucap Jokowi.
Sementara itu, pasangan suami istri penusuk Kemenko Polhukam Wiranto tersebut kini dibawa ke Mabes Polri setelah dilakukan serangkaian interogasi di Polek Menes, Pandeglang, Kamis (10/10/2019). Keduanya dibawa ke Mabes Polri menggunakan minibus dengan penanganan ketat polisi.
"Saat ini kedua pelaku setelah kita interogasi mendalam motif dan tujuannya, langsung ditangani oleh Densus 88 Mabes Polri," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, di Polsek Menes, Kamis.
Edy mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap kedua pelaku ini, termasuk penggeledahan di kontrakan yang disewa oleh pelaku.
Kata Edy, penggeledahan sudah dilakukan oleh Densus 88 dan Polda Banten di kontrakannya di Kampung Sawah RT 04 RW 01 Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Dalam penggeledahan tersebut tim mengamankan sejumlah barang dari kediaman pelaku. "Penggeledahan untuk mengantisipasi barang - barang, ada yang dibawa. Rumah pelaku saat ini sudah steril," kata dia.
JAD Bekasi
Terpisah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, pelaku penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto berasal dari kelompok jaringan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) di Bekasi. BIN, kata Budi, sudah memantau jaringan tersebut, termasuk pergerakan pelaku penyerangan berinisial SA alias Abu Rara.
"JAD Bekasi kami sudah pantau khusus yang pelaku ini tiga bulan yang lalu kan pindah dari Kediri ke Bogor kemudian dari Bogor pindah ke Menes, Pandeglang, Banten karena cerai dari istri pertama di Menes. Lalu, nikah lagi dan memang sel-sel seperti ini kan cukup banyak," katanya di RSPAD, Jakarta Pusat, Kamis.
Sehingga, ia menghimbau masyarakat untuk juga ikut mengawasi sel-sel seperti ini. "Ini ada kaitan yang ditangkap lima di Bekasi yang merencanakan bom. Khusus Abu Rara ini sudah kami pantau, beberapa kali mulai mengumpulkan pisau artinya belum pada tahapan bom ya. Tapi kan pola-pola seperti itu bisa dengan pisau, senjata, maupun bom," kata Budi.
Usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Budi menyebut Wiranto dalam keadaan baik. Ia mengatakan, Wiranto sedang menjalani tindakan operasi.
"Tapi beliau sadar kami doakan supaya segera cepat pulih," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, serangan terhadap Wiranto terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kabupaten Pandeglang, Banten. Penyerangan terjadi usai Wiranto meresmikan gedung kuliah.
RR/kps/dtc/zet