Dua Hari Lumpuh, Bandara Hong Kong Kembali Terbangkan Pesawat

Administrator - Rabu, 14 Agustus 2019 - 16:09:46 wib
Dua Hari Lumpuh, Bandara Hong Kong Kembali Terbangkan Pesawat
Demo di Bandara Hong Kong. cnni pic

Jakarta : Bandara Internasional Hong Kong kembali membuka penerbangan keberangkatan pada Rabu (14/8/2019) pagi setelah sempat lumpuh selama dua hari terakhir akibat demonstrasi.

 

Para pedemo dilaporkan mulai meninggalkan bandara pada Rabu dini hari setelah kembali mengepung dua terminal bandara pada Selasa kemarin.

Otoritas bandara mengatakan penerbangan keberangkatan mulai dibuka lagi secara teratur pada Rabu pagi

Situs bandara menunjukkan puluhan penerbangan mulai lepas landas sejak Rabu dini hari. Ratusan penerbangan dijadwalkan berangkat sepanjang hari ini meski sebagian besar molor dari jadwal semestinya.

Seorang wartawan AFP di terminal keberangkatan menuturkan meja check in juga mulai beroperasi dengan normal setelah kemarin siang ditutup akibat terganggu demonstrasi.

Disitat CNN Indonesia, hanya segelintir demonstran yang masih bertahan di terminal keberangkatan dan kebanyakan dari mereka sedang tertidur.

Hingga kini belum jelas apakah para pedemo akan kembali menggelar unjuk rasa di bandara hari ini.


Bandara Internasional Hong Kong merupakan bandara tersibuk kedelapan di dunia. Bandara tersebut melayani setidaknya 73 juta penumpang per tahun.

Aksi blokade bandara ini dinilai mempengaruhi sebagian sektor perekonomian Hong Kong. Demonstran sendiri berkeras bakal tetap berunjuk rasa hingga pemerintah memenuhi tuntutan mereka.

Rangkaian demonstrasi ini bermula sejak awal Juni lalu yang dipicu oleh penolakan Rencana Undang-Undang Ekstradisi. Jutaan orang dilaporkan telah turun ke jalan sejak itu.

Sebagian besar unjuk rasa berujung ricuh hingga aparat harus menembakkan gas air mata dan melemparkan granat untuk memecah massa.
Meski Pemimpin Hong Kong Carrie Lam telah membatalkan RUU itu, para pedemo masih tidak puas dan menuntut dirinya mundur.

Demonstran berkeras bakal tetap berunjuk rasa hingga pemerintah memenuhi tuntutan mereka.


RRN/CNNI