Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyoroti pihak-pihak yang sengaja melakukan deligitimasi terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemili (Bawaslu) jelang Pemilu 2019. Tjahjo menganggap KPU maupun Bawaslu jadi kambing hitam akhir-akhir ini.
Pernyataan Tjahjo merespons hasil survei SMRC yang mencatat ada 23-25 persen pendukung Prabowo-Sandi dan 4-5 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf tak percaya kinerja KPU.
"Saya kira perlu disetop (upaya delegitimasi KPU dan Bawaslu) karena itu sesuatu hal yang mengkambinghitamkan. Itu adalah sesuatu hal yang menurut saya tidak tepat," ujar Tjahjo di Kantor Kemendagri, Selasa (12/3/2019).
Tjahjo meminta semua pihak menyetop upaya menjatuhkan citra KPU dengan isu-isu yang menghebohkan publik. Dia meminta masyarakat memberikan dukungan kepada KPU untuk menyelenggarakan pemilu berkualitas.
Disitat CNN Indonesia.com KPU Sebut Surat Suara Sudah Tercetak 839 Juta Lembar
Ia juga meminta kelompok-kelompok tertentu tidak menggeruduk KPU untuk menyudutkan KPU. Seperti aksi Apel Siaga Umat yang digelar FUI beberapa waktu lalu.
"Dengan adanya kelompok perorangan yang sudutkan KPU dan Bawaslu itu yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Apalagi sampai demo di depan KPU. Kalau ada masukan, saran, saya kira KPU membuka diri," ujar dia.
Lebih lanjut, Tjahjo meyakinkan bahwa KPU sebagai penyelenggara pemilu sudah berlaku profesional.
"Kinerja KPU dan Bawaslu yang dimulasi sejak pilkada, dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, penuh dengan proses yang profesional," tuturnya.