Fahri Harap Pertemuan Tokoh Politik Tak Sekadar Simbolik

Administrator - Sabtu, 29 Juli 2017 - 12:02:40 wib
Fahri Harap Pertemuan Tokoh Politik Tak Sekadar Simbolik
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memberikan keterangan kepada wartawan. Mi Pic/M Irfan/mtvn
Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memandang pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto hanya sekadar simbolik. Pertemuan tidak membahas pada masalah serius dalam mengelola pemerintahan dan negara.
 
"Karena kalau 'wah pak SBY ketemu pak Prabowo', besok pak Prabowo ketemu pak Jokowi, besok lagi pak SBY ketemu pak Jokowi. Alternatif berpikir untuk mengelola negara kan enggak ada," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 28 Juli 2017.
 
Menurutnya, pertemuan antarpimpinan partai politik akan lebih menarik bila meneruskan konsep Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Termasuk memberikan pikiran dan pandangan alternatif dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
 
"Idenya apa, pandangan alternatifnya apa, mengusung siapa. Kita maunya konkret. Masa sih pertemuan itu enggak ada isinya," ketus dia.
 
Bila pandangan pemerintah neoliberal, maka seharusnya pimpinan partai politik memberi pandangan alternatif seperti ekonomi kerakyatan. Pandangan alternatif itu juga harus berdampak menyeluruh secara mikro dengan mendorong pemerintah membangun koperasi.
 
Juga lebih seru apabila sedari awal pimpinan parpol membangun koalisi dan sepakat mencalonkan satu nama untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019. Menurutnya, publik butuh tontonan segar dengan dinamika poltik yang positif, bukan dengan sajian yang hambar dan bersifat simbolik.
 
"Jadi maknanya harus mengalami perkembangan atau progresi. Kita ingin dia mengatakan sesuatu menjawab tantangan zaman, tantangan kebangsaan. Misalnya korupsi, tidak bisa kami katakan 'wah kami tidak mau ikut' enggak bisa gitu. Harus ada ide," tegas Fahri.
 
Soal pertemuan SBY-Prabowo yang mencapai kata sepakat untuk bekerja sama membangun gerakan moral, Fahri menyebut hal itu bisa dilakukan semua orang dan tidak ada sesuatu yang konkret dan bisa mengatasi permasalahan bangsa. SBY dan Prabowo juga tidak mampu menyajikan hal konkret terhadap kondisi politik yang mulai memanas menjelang Pemilu 2019.
 
"Kalau saya kan mewakili atas nama publik. Kita tagihlah sesuatu yang lebih konkret. Kan pak Jokowi sendiri sudah tinggal 638 hari," kelakar Fahri sembari terkekeh.
 
Sur/mtvn/rrn