Turki Berkeras Tutup Sekolah Teroris Gulen di Indonesia

Administrator - Jumat, 14 Juli 2017 - 19:17:25 wib
Turki Berkeras Tutup Sekolah Teroris Gulen di Indonesia
Fethullah Gulen dicap sebagai teroris oleh pemerintah Turki. Kini negara tersebut menyebut ada sembilan sekolah di Indonesia yang terkait dengan ulama itu. REUTERS Pic/Greg Savoy/Reuters TV/Cnni
Jakarta: Turki berkeras agar pemerintah Indonesia menutup sembilan sekolah yang terkait dengan kelompok Fethullah Gulen, organisasi yang dicap teroris oleh pemerintah Recep Tayyip Erdogan. Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers peringatan satu tahun kudeta di Kedutaan Besar Turki.
 
Turki meyakini Gulen, ulama yang kini berada di Amerika Serikat, adalah otak dari upaya kudeta yang gagal tahun lalu. Ia telah berulang kali menampik tudingan tersebut.
 
"Organisasi ini punya sembilan sekolah di Indonesia yang menggunakan nama lain, bukan sekolah Fethullah Gulen," kata Duta Besar Turki untuk Indonesia Sander Gurbuz dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (14/7).
 
Dia mengatakan organisasi yang disebut dengan nama FETO itu ada di 150 negara dalam bentuk yang berbeda, baik sekolah maupun institusi lain.
 
"Setelah upaya kudeta tahun lalu kami menarik perhatian negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, pada organisasi ini, bahwa sekolah ini milik Gulen," kata Gurbuz.
 
Dia meminta Indonesia menutup sekolah-sekolah tersebut dan mengingatkan bahwa upaya kudeta di Turki pun terjadi secara mengejutkan karena organisasi itu dibiarkan.
 
"Di Indonesia dan negara lain, tidak ada satu negara pun yang bisa sepenuhnya yakin apa yang bisa dilakukan Gulen suatu hari nanti, seperti kami yang bahkan tidak tahu apa-apa bahkan hingga setengah jam sebelum kudeta," kata Gurbuz.
 
Dia menegaskan bahwa pemerintah Turki tidak menentang para siswa yang belajar di sekolah-sekolah tersebut. Hanya saja, institusi pendidikan itu bagaimanapun terkait dengan yang mereka cap sebagai teroris.
 
"Kami tidak ada apa-apa dengan muridnya, mereka mungkin berpikir itu institusi yang baik. Tapi sembilan sekolah ini ada guru-guru yang dipilih dan dilatih oleh FETO dan, dalam banyak kasus, ada juga yang dibayar oleh mereka," ujarnya.
 
Namun, ketika ditanya lebih jauh mengenai detail sembilan sekolah yang dia maksud, Gurbuz tidak menjelaskan.
 
"Kami juga sering menghadapi banyak pertanyaan, sekolah ini tidak melanggar hukum Indonesia. Mungkin benar, tapi pilot pesawat jet yang mengebom parlemen Turki pun kami kira orang yang sangat dihormati hingga akhirnya dia terlibat dalam kudeta. Bahkan keluarganya tidak menyangka."
 
Sebelumnya, tahun lalu Kedutaan Besar Turki meminta pemerintah Indonesia menutup sembilan sekolah yang berada di bawah payung organisasi PASIAD, yang terkait Organisasi Teroris Fethullah Gulen (FETO). 
 
“Sebagai mitra strategis, kami berharap dan mengandalkan dukungan dari saudara kami rakyat Indonesia dan pemerintah Indonesia dalam perjuangan kami melawan organisasi teroris FETO,” ujar pernyataan Kedubes Turki.
 
Hal itu berkenaan dengan kudeta gagal pada 15-16 Juli tahun lalu. Gulen, yang kini berada dalam pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat, dituding sebagai dalang kudeta. Gulen sendiri membantah tuduhan ini.
 
Aal/Les/cnni