Jakarta: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menganggap eks Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey, sebagai pengecut lantaran membocorkan isi pertemuan pribadi mereka dalam kesaksian di sidang Senat.
"Saya yakin pembocoran oleh James Comey lebih dari apa yang pernah dipikirkan oleh orang lain selama ini. Benar-benar ilegal? Sangat pengecut!" kicau Trump melalui akun Twitternya, Senin (12/6).
Comey membocorkan pertemuan tersebut dalam sidang yang digelar sebagai bagian dari penyelidikan besar-besaran mengenai dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan umum November lalu untuk memenangkan Trump.
Dalam dokumen yang tersebar sesaat sebelum memberikan kesaksian di sidang komite intelijen Senat pada Kamis (8/6), Comey mengaku didesak Trump untuk menghentikan penyelidikan komunikasi ilegal mantan Penasihat Keamanan Nasional, Michael Flynn, dengan Rusia saat masa kampanye pemilihan umum 2016.
Melalui dokumen itu, Comey juga mengatakan, Trump sempat menuntut janji kesetiaan kepadanya dalam sebuah pertemuan pada 27 Januari lalu, sepekan setelah sang presiden resmi dilantik.
Dalam sumpahnya di ruang sidang, Comey bahkan menganggap Trump sebagai orang yang tak dapat dipercaya dan pembohong.
Comey menuturkan, dokumen ini disebarkan ke publik dengan bantuan seorang "teman" yang belakangan diketahui merupakan seorang profesor jurusan hukum di Universitas Columbia.
Dia berharap, dengan bocoran dokumen ini media akan mendorong pemerintah menunjuk penasihat khusus untuk menyelediki secara tuntas kasus keterlibatan Rusia ini.
Menanggapi hal tersebut, pimpinan komite intelijen Senat menanyakan soal ada tidaknya rekaman percakapan antara Comey dan Trump tersebut. Jika ada, Senat meminta Comey untuk menyerahkan rekaman tersebut kepada komite pada 23 Juni mendatang.
Diberitakan AFP, Senator Partai Republik, Susan Collin, juga meminta Trump untuk "secara sukarela" menyerahkan bukti percakapan itu ke komite Intelijen dan turut memberi kesaksian di Senat.
Sementara itu, kuasa hukum Trump, Jay Sekulow, mengatakan pihaknya akan membahas masalah ada atau tidaknya rekaman percakapan kliennya tersebut pada sesi dengar pendapat pekan depan.
Di sisi lain, sejumlah kritikus Trump menganggap kesaksian Comey itu menjadi salah satu bukti bahwa presiden ke-45 itu berupaya menghalangi penegakan hukum, memperbesar peluangnya untuk dimakzulkan.
Cnni/Has