RADARRIAUNET.COM: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa kelompok Islamic State (ISIS) mengeksekusi mati sekitar 40 warga sipil di Mosul, Irak.
"40 warga sipil ini dieksekusi atas tuduhan terlibat pengkhianatan dan kolaborasi (dengan pihak lawan)," pernyataan PBB, seperti dikutip Sky News, Jumat (11/11/2016).
Menurut keterangan pihak Dewan HAM PBB, jasad dari warga sipil itu digantung di tiang listrik yang berada di Mosul.
"Sebelumnya ISIS juga mengumumkan memenggal enam dari anggotanya sendiri karena kabur dari pertempuran di Kokjali, dekat Mosul," pungkas PBB.
Operasi melawan ISIS masih berlanjut
Hingga kini operasi melawan ISIS masih terus berlanjut di Mosul. Sejak awal operasi dilakukan oleh pasukan Irak yang dibantuk milisi Kurdi dan serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), ISIS masih terus bertahan.
Tetapi Beberapa analisis menyebutkan bahwa meskipun upaya perlawanan masih berlanjut, jumlah pasukan ISIS saat ini berkurang.
"Upaya militer ini menyebabkan para anggota ISIS berkurang banyak. Khusus untuk anggota asing ISIS di Irak dan Suriah, jumlahnya pada 2015 mencapai 2.000, tetapi kini berkurang menjadi 200," ungkap pihak Pentagon.
Upaya internasional untuk mendesak ISIS juga menunjukkan keberhasilan. Ini termasuk proses penjagaan ketat di wilayah perbatasan Irak dan Suriah, serta informasi intelijen yang membuahkan cara melumpuhkan pasukan ISIS di basis pertahanannya.
FJR/Mtvnc