Clinton Kecam Gambaran Seram Trump soal Aborsi

Administrator - Kamis, 20 Oktober 2016 - 15:18:01 wib
Clinton Kecam Gambaran Seram Trump soal Aborsi
Debat ketiga capres AS berlangsung selama 90 menit dan berakhir tanpa jabat tangan antara Clinton dan Trump, tidak seperti dua debat sebelumnya. cnn

RADARRIAUNET.COM - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengecam pernyataan Donald Trump yang menggunakan penggambaran menakutkan soal kebijakan aborsi yang diusungnya. Trump menyebut kebijakan itu akan membolehkan dokter "mengeluarkan janin dari rahim ibu" hanya beberapa hari sebelum melahirkan.

Kebijakan soal aborsi mencuat dalam debat final calon presiden AS yang diselenggarakan di Las Vegas, Rabu (19/10). Kedua capres saling serang ketika moderator Chris Wallace dari Fox News menanyakan pendapat mereka soal keputusan melegalkan aborsi di AS pada 1973.

Trump menyerukan dia mendukung kehidupan dan menentang aborsi. Calon presiden dari Partai Republik itu berjanji bahwa kebijakan yang melegalkan aborsi akan dengan "otomatis" dihapuskan jika ia terpilih menduduki kursi Gedung Putih.

Taipan real-estate itu tak luput menyerang kebijakan Clinton yang mendukung aborsi. "Jika Anda setuju dengan apa yang Hillary katakan, Anda dapat mengambil janin dengan merobek rahim ibu, sesaat sebelum kelahiran bayi."

"Berdasarkan apa yang dia [Clinton] katakan, [kebijakan itu berarti] Anda dapat mengambil janin dengan merobek rahim pada bulan kesembilan, pada hari terakhir. Itu tidak dapat diterima," ujar Trump, dikutip dari The Guardian.

Clinton membantah bahwa kebijakannya akan memperbolehkan perilaku menyeramkan itu. Ia menegaskan bahwa sikapnya yang pro-aborsi adalah untuk melindungi hak perempuan untuk mengatur kehidupan berkeluarga.

Clinton mengaku ia telah bertemu dengan wanita yang terpaksa harus aborsi karena masalah kesehatan tapi dilarang oleh negara. Menurut Clinton, negara tidak boleh ikut campur dalam urusan ini.

Mantan Ibu Negara AS itu juga menyebut bahwa praktik aborsi di hari-hari terakhir menjelang kelahiran sangat jarang terjadi.

"Sangat disayangkan [Trump] menggunakan penggambaran semacam itu hanya untuk menakut-nakuti," kata Clinton terkait pernyataan Trump.

"[Aborsi] merupakan salah satu pilihan yang paling buruk yang harus dibuat wanita dan keluarganya, dan saya tidak percaya negara harus mengatur hal ini," tutur mantan menteri luar negeri AS pada periode pertama pemerintahan Presiden Barack Obama itu.

Kebijakan melegalkan aborsi di AS, yang dikenal dengan istilah Roe v. Wade, mensyaratkan dua hal, yakni jika aborsi dapat melindungi kesehatan dan mempertahankan nyawa wanita.

Debat ketiga capres AS berlangsung selama 90 menit dan berakhir tanpa jabat tangan antara Clinton dan Trump, tidak seperti dua debat sebelumnya. Debat ini merupakan debat terakhir sebelum pilpres pada 8 November mendatang. Clinton, dalam berbagai survei, diprediksi menang dari Trump dalam pemilu nanti.


cnn/radarriaunet.com