RADARRIAUNET.COM - Citra satelit terbaru di sekitar tempat uji nuklir Korea Utara menunjukkan adanya peningkatan aktivitas, diduga sebagai persiapan untuk pengujian yang baru atau pengumpulan data.
Menurut pengamatan citra satelit yang dilakukan oleh kelompok pengawas Korut yang berbasis di Amerika Serikat, 38 North, aktivitas di tiga terowongan di lokasi uji nuklir Punggye-ri melibatkan kendaraan besar dan beberapa personel.
"Kemungkinan uji nuklir ini dapat dilihat dari pengumpulan data pada pelaksanaan uji nuklir terakhir pada 9 September lalu dan langkah-langkah persiapan uji nuklir lainnya seperti penutupan portal dan lainnya," ujar salah satu anggota 38 North.
Korut melakukan uji nuklir pertamanya pada tahun 2006 dan mengklaim kepemilikan bom atom sebagai alat pertahanan mereka.
Sejak saat itu Korut terus menentang sanksi yang diberikan PBB dan menolak tekanan internasional yang datang dengan terus mengembangkan teknologi senjata nuklir mereka.
Pada Januari lalu, Korut bahkan melakukan uji nuklir mereka keempat kalinya. Uji nuklir pada September lalu merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan.
Sementara itu, PBB bersama Korea Selatan terus mencoba memperketat sanksi yang dijatuhkan kepada Korut. Salah satunya, menutup celah Korut membuat senjata nuklir melalui resolusi Dewan Keamanan PBB Maret lalu.
Jepang menegaskan kemungkinan-kemungkinan pengujian rudal balistik Korut tidak bisa dikesampingkan.
"Pemerintah mengambil semua tindakan yang mungkin dalam pengumpulan informasi demi meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah intelijen untuk dapat menanggapi situasi apapun," tutur Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga dalam konferensi pers.
Juru bicara Pemerintah Korsel untuk Unifikasi Korea Jeong Joon-hee menyatakan, sejauh ini belum mendapat identifikasi jelas mengenai rencana uji nuklir Korea Utara terbaru.
Kantor berita Korsel, Yonhap mengutip seorang pejabat pemerintah yang menyatakan adanya aktivitas di stasiun peluncuran roket milik Korut di dekat pantai barat Korea Selatan. aktivitas itu diduga merupakan persiapan peluncuran rudal jarak jauh Korea Utara.
Bulan lalu, Korut menyebutkan telah berhasil melakukan uji mesin roket yang akan digunakan untuk meluncurkan satelit. Pemerintah Korsel mengatakan roket itu dapat digunakan untuk operasi rudal jarak jauh.
Bulan lalu, Korut juga menembakkan tiga rudal mereka yang melesat sekitar 1.000 kilometer di udara. Sebelumnya pada Agustus lalu mereka juga menguji rudal balistik bawah laut mereka. Para ahli menyatakan, teknologi rudal Korut menunjukan kemajuan yang cukup bagus.
cnn/radarriaunet.com