RADARRIAUNET.COM - Antonio Guterres resmi ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PBB baru menggantikan Ban Ki-Moon yang akan lengser pada akhir 2016 mendatang. Dewan Keamanan PBB sepakat mengusung Guterres sebagai Sekjen PBB baru terhitung 1 Januari 2017 nanti.
Bernama lengkap Antonio Manuel de Oliveira Guterres, mantan perdana menteri Portugal ini terpilih menjadi Sekjen PBB setelah mengalahkan 12 kandidat lainnya, di antaranya adalah mantan Presiden Majelis Umum PBB Vuk Jeremic dan mantan Presiden Slovenia Danillo Turk.
Pemilihan Guterres sebagai pengganti Ban telah disepakati oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB pada Kamis pekan ini dan Majelis Umum akan bertemu minggu depan untuk mengesahkan kepemimpinannya.
Pria kelahiran Lisbon, Portugal, 67 tahun lalu ini menjabat Perdana Menteri Portugal pada 1995-2002.
Karir politiknya berawal pada tahun 1974 saat bergabung dengan partai Sosialis. Semenjak itu Guterres terlibat aktif dalam politik dan bahkan menjadi salah satu petinggi partai yang memimpin beberapa kantor pemerintahan Portugal.
Pada 1992, Guterres menjadi Sekjen Partai Sosialis dan pemimpin kubu oposisi saat Anibal Cavaco Silva menjabat Presiden Portugal.
Pada 1995, Partai Sosialis memenangkan pemilu yang menjadikan Guterres sebagai Perdana Menteri Portugal. Gaya kepemimpinan yang ramah dan mengutamakan diskusi untuk merangkul masyarakat dan fraksi di pemerintahan menjadikan Guterres populer.
Sebagai politisi, pengalaman Guterres di bidang kemanusiaan juga terbilang tinggi. Pada tahun 2002, Guterres juga terlibat dalam upaya internasional menyelesaikan krisis di Timor Timur.
Sekitar Mei 2005, Guterres terpilih menjadi Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Selama kurang lebih satu dekade, Guterres berkutat dengan organisasi yang menangani lebih dari 60 juta pengungsi ini.
Guterres menangani beberapa krisis pengungsian terbesar seperti konflik Suriah, Irak, Sudan Selatan, dan Yaman. Dengan berbagai pengalamannya ini, Ban Ki Moon menyebut Guterres adalah "pilihan super" sebagai penerusnya.
Guterres dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB April lalu mengatakan ingin menjabat Sekjen PBB karena posisi itu "terbaik untuk mengatasi akar penyebab penderitaan manusia".
Guterres juga menggambarkan bahwa Sekjen PBB haruslah berperilaku rendah hati tanpa kesombongan dan tanpa mendikte. Pemimpin PBB haruslah sebagai sosok penyambung perdamaian.
Menjabat Sekjen tidak hanya menjadikannya sebagai simbol dan juru bicara dari PBB, melainkan juga harus bisa menyatukan negara-negara dalam mencari solusi perdamaian dunia. Guterres punya tugas berat dalam mengawal keputusan soal pengungsi Timur Tengah yang jumlahnya jutaan dan konflik Suriah yang melibatkan kekuatan besar dunia.
cnn/radarriaunet.com