RADARRIAUNET.COM - Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha Kostrad, Letnan Kolonel Teadi Aulia mengajukan permohonan maaf atas penganiayaan personelnya terhadap wartawan NET Tv Sonny Misdananto.
Teadi menuturkan, setelah peristiwa yang terjadi Minggu kemarin itu, ia mengklaim telah mengumpulkan seluruh prajuritnya. Ia memerintahkan personelnya agar tidak mengulangi kekerasan serupa.
"Saya mewakili seluruh prajurit Yonif Para Raider 501 meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi kemarin," ujar Teadi di Madiun, Jawa Timur, Senin (3/10).
Teadi berjanji tidak akan mengintervensi proses hukum yang kini berlangsung di Detasemen Polisi Militer V/1 Madiun. Namun, ia tetap berharap kejadian tersebut dapat selesai secara kekeluargaan.
Ditemui terpisah, Kepala Biro Jawa Timur NET Tv Mustika Muhammad menyatakan akan terus melanjutkan pemukulan terhadap koleganya.
"Kami lanjutkan. Dini hari tadi kami langsung melapor ke Denpom Madiun agar oknum Yonif Para Raider 501/BY dapat diproses secara hukum," kata Mustika.
Atas nama perusahaan, Mustika berkata, NET Tv telah menerima permintaan maaf Teadi. Akan tetapi, merujuk pada catatan kekerasan tentara terhadap jurnalis, ia mendesak pemukulan itu diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kami juga akan membawa hal ini ke dewan pers karena pemukulan terhadap jurnalis sudah melanggar Undang-Undang Pers," ujarnya.
Sonny Misdananto dipukul dan diinterogasi prajurit saat merekam tabrakan antara konvoi perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan kendaraan pengguna Jalan Raya Madiun Ponorogo.
cnn/radarriaunet.com