RADARRIAUNET.COM - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menilai kinerja Sutiyoso selama setahun lebih memimpin Badan Intelijen Negara (BIN), masih banyak kekurangan.
Salah satu kekurangan Sutiyoso, menurut Abdul, adalah koordinasi dengan lembaga penegak hukum lain yang kurang terjalin.
"Kemampuan mendeteksi, contohnya seperti kecolongan bom Polres Solo. Meski itu tidak berdiri sendiri dan dia tidak punya kewenanganan untuk menangkap, tapi harusnya dia kan koordinasi," kata Abdul saat dihubungi, Jumat (2/9).
Abdul menuturkan, saat itu Sutiyoso mengklaim telah memberi informasi akan ada serangan tersebut. Namun pascakejadian, Sutiyoso malah terkesan lepas tangan.
"Seharusnya ada koordinasi," Abdul yang juga anggota Fraksi PKS itu mengatakan.
Terlepas dari kelemahan Sutiyoso selama dua tahun menjabat Kepala BIN, Abdul mengapresiasi keberhasilan Sutiyoso membujuk pemimpin kelompok bersenjata di Aceh, Din Minimi, untuk menyerahkan diri.
Menyoal calon pengganti Sutiyoso, Abdul menilai Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai sosok yang punya dedikasi. Akan tetapi, sosok sesungguhnya seorang Budi akan digali lebih jauh dalam uji kelayakan dan kepatutan yang rencananya berlangsung pekan depan.
Budi Gunawan secara resmi sudah dicalonkan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara ke DPR oleh pemerintah.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan, tak ada alasan khusus dalam pergantian posisi bos intelijen negara. Ia mengklaim pergantian ini murni regenerasi.
"Regenerasi biasa, argumentasinya regenerasi aja," kata Pratikno.
cnn/radarriaunet.com