RADARIAUNET.COM - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menginstruksikan PT Jasamarga Tbk dan operator jalan tol swasta lainnya untuk mengubah sistem pembayaran di pintu tol dengan sistem elektronik tanpa uang tunai. Hal tersebut menurut Jonan akan efektif untuk mengatasi kemacetan yang biasa terjadi saat arus mudik dan arus balik lebaran.
Jonan menjelaskan memang sudah seharusnya setiap pintu tol di Indonesia menerapkan sistem pembayaran elektronik karena itu bisa mengurangi waktu pembayaran yang sekarang dianggap masih terlalu lama.
"Sebenarnya jalan tol itu (sudah) harus menggunakan sistem elektronik semua jadi tak ada kemacetan saat membayar lalu menunggu kembalian karena itu sangat memakan waktu," kata Jonan saat ditemui di Kantor Wakil Presiden Indonesia, kemarin.
Salah satu cara pembayaran elektronik yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan kartu elektronik atau e-money yang sebenarnya sekarang juga sudah diterapkan di beberapa pintu tol. Namun karena tak semua pintu tol menggunakan sistem itu maka orang masih lebih memilih membayar menggunakan uang tunai.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan kartu e-money yang dipasangkan di sebut on board unit. Alat tersebut membuat pengendara tak harus membuka kaca untuk membayar tol dan radar yang terpasang di pintu tol langsung memotong uang yang terdapat di e-money tersebut.
Namun begitu, Jonan mengatakan untuk bisa mengubah sistem pembayaran di pintu tol perlu instruksi langsung dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Oleh sebab itu Jonan mengaku sudah mengirimkan surat pada koleganya tersebut agar idenya tersebut bisa segera direalisasikan.
"Saya sudah kirim surat agar itu bisa dijalankan sebelum operasi Idul Fitri tahun ini, seharusnya mudah ya karena kereta rel listrik saja bisa padahal penumpangnya 900 ribu per hari,' katanya.
Jonan pun yakin idenya tersebut bisa mengurangi macet di pintu tol dan tak lagi melakukan kajian awal mengenai hal tersebut. Sayangnya hingga kini Jonan belum bisa mengira-ngira berapa persen kemacetan di jalan tol akan berkurang jika ide tersebut benar-benar terealisasi.
Sebelumnya, dalam Rapat Kabinet Terbatas yang digelar kemarin, Presiden Indonesia Joko Widodo menitikberatkan masalah kemacetan dalam jelang Idul Fitri 1437 H. Jokowi berharap pada tahun ini, kemacetan di jalur mudik bisa diatasi.
Oleh karena itu, Jokowi menekankan agar pemerintah memerhatikan aspek kualitas dari pelayanan, keselamatan dan kenyamanan para pemudik. Untuk mewujudkan kenyamanan, Jokowi mengatakan telah memerintahkan Menteri Pu-Pera Basuki Hadimuljono untuk mengatasi antrian di gerbang tol.
"Di negara lain sekarang sudah enggak ada yang namanya memakai gerbang tol. Semua dengan aplikasi sensorik yang langsung dihubungkan dengan akun kita," ujarnya.
Jokowi ingin agar ke depannya sistem tersebut bisa diaplikasikan di Indonesia terutama dalam mengurangi persoalan antrian di gerbang-gerbang tol.
lex/cnn/dewi/ nesta