RADARRIAUNET.COM: Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Vensya Sitohang menyatakan seluruh WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di dalam kapal pesiar Diamond Princess di perairan Yokohama, Jepang negatif virus corona.
Vensya menyatakan 78 WNI itu sudah selesai menjalani masa observasi dan tak perlu diberikan perlakukan khusus karena kondisinya sehat.
"WNI 78 di Diamond sudah dinyatakan sehat dan hasilnya negatif. Tentunya mereka sudah selesai masa observasi," kata Vensya di Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/2).
Dikutip dari CNN Indonesia, lebih lanjut Vensya mengatakan semua WNI di Kapal Pesiar itu nantinya akan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan atau health alert card saat dipulangkan ke Tanah Air. Hal itu bertujuan agar pemerintah bisa memantau kondisi kesehatan seluruh WNI itu.
"Pesan-pesan kita kalau ada merasa gangguan kesehatan tentu harus segera memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan atau ke RS rujukan tertentu," kata dia.
Pemerintah Jepang menyatakan penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang terinfeksi virus corona berjumlah 174 orang. Kapal Diamond Princess menjadi tempat karantina virus corona setelah salah satu penumpang yang turun di Hong Kong dinyatakan positif virus tersebut pada Januari lalu.
Diamond Princess dikarantina di lepas pantai Yokohama sejak pekan lalu. Pihak berwenang Jepang telah mengobservasi sekitar 300 orang dari total 3.711 penumpang kapal tersebut.
Penerbangan Singapura
Staf Khusus Kementerian Perhubungan Adita Irawati sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah Indonesia belum berniat untuk menutup penerbangan dari dan menuju Singapura usai negara itu menaikkan tingkat kewaspadaan wabah Virus Corona menjadi status Orange.
"Sampai saat ini kami belum ada rencana melakukan penundaan penerbangan [ke Singapura]," kata Adita saat ditemui di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
Sebanyak 45 orang warga Singapura positof terinfeksi korona. Meski begitu, Adita menyatakan pemerintah tak menutup kemungkinan menerapkan larangan penerbangan dari dan ke Singapura. Hal itu tergantung dari dinamika tingkat penyebaran virus di negara tersebut.
Adita lantas menjelaskan data yang menunjukkan bahwa arus penumpang dari dan ke Singapura sebanyak 5,6 juta per tahun. Sementara jumlah penerbangannya sekitar 528 kali setiap minggunya.
Ia menyatakan saat ini pemerintah terus melakukan upaya pencegahan di tiap-tiap bandara dan pelabuhan seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.
"Thermal scanner ada di semua bandara dan pelabuhan, kami kerja sama intens dengan petugas pelabuhan, bandara, imigrasi dan bea cukai," kata Adita.
RR/cnni/zet