Jakarta: Banyaknya plilihan produk dari beragam merek membuat konsumen bingung memilih jenis aki dan spesifikasi untuk kendaraan bermotor, yang sering didengar atau dipahami sebagian konsumen hanya istilah aki basah dan aki kering.
Toha, mekanik yang praktek di bengkel Pit Stop di bilangan Jakarta Timur menjelaskan, bahwa semua aki yang ada di pasaran menggunakan air aki, yang isinya cairan elektrolit (H2SO4). Tapi masyarakat banyak yang mengasumsikan jika aki kering tidak menggunakan cairan.
"Yang disebut aki basah adalah kita bisa mengisi sendiri air akinya yang ada lubang pengisiannya. Saat membeli aki baru biasanya toko menawarkan untuk diisi langung atau dilakukan sendiri oleh konsumen," jelas Toha seperti sitat MEdcom.id, Kamis (2/5/2019).
Lebih lanjut Toha menerangkan, sedangkan yang disebut aki kering, cairan akinya sudah langsung diisi dari pabrik, dan tidak ada lubang pengisiannya.
Aki Basah adalah jenis yang harus mendapatkan perawatan rutin dan secara berkala, mulai dari volume air aki, kondisi cairan dalam wadah dan pengecasan secara berkala.
Sedangkan, yang sering disebut istilah aki kering termasuk jenis aki yang bebas perawatan, karena air aki diisi langsung dari pabrik, dan dapat langsung digunakan tanpa perlu mengisi ulang air aki. Biasanya aki ini punya indikator untuk pengecasan. Selain itu aki kering juga lebih praktis digunakan, karena tidak perlu khawatir cairan aki akan tumpah.
RRN/Mdc