Senin, 29 Juni 2015|11:20:49 WIB
RENGAT (RR) -Alat canggih ini dikembangkan dengan memanfaatkan sensor getar untuk membuka dan mengunci pintu. Door Knock Lock ini dikembangkan dengan melakukan perekaman sandi dengan cara mengetuk pintu sesuai keinginan. Setelah sandi terprogram, pengguna tinggal mengetuk pintu yang terkunci.
Jika ketukan benar, maka pintu akan terbuka. Sebaliknya, jika ketukan salah, pintu tetap terkunci. Ketukan ataupun sandi dapat diubah sewaktu - waktu sesuai selera pengguna. Hal ini disampaikan pendiri R2SD Doni Karseno."Komunitas RS2D terus berupaya melakukan pengembangan untuk menambahkan fitur alarm ataupun remote control pada Door Knock Lock, sehingga ketika digunakan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna atau pemilik rumah,"ujarnya.
R2SD saat ini tengah berupaya memprogramkan Door Knock Lock agar mampu mengeluarkan bunyi alarm ketika salah dalam melakukan ketukan pintu. Selain memberikan rasa aman dan kenyamanan, keberadaan Door Knock Lock juga mampu membuat pengguna merasa lebih praktis karena tidak membutuhkan kunci manual lagi.
Diungkapkan nya, R2SD merupakan satu-satunya komunitas robotik di Kabupaten Inhu, berdiri sejak tahun 2013 di Desa Titian Resak, Kecamatan Seberida, komunitas yang menampung para penggemar robotik ini telah mampu menghasilkan sejumlah karya seperti robot gamelan, Door Knock Lock atau kunci digital, dan berupaya melakukan pengembangan aplikasi untuk berbagai keperluan masyarakat. Bahkan rencananya R2SD juga akan membangun aplikasi desaku berbasis SMS.
"R2SD saat ini telah memiliki 10 orang anggota yang seluruhnya dari Kecamatan Seberida. Sebagian besar anggota R2SD merupakan sarjana Teknik Informatika dan Teknik Elektro yang memilih pulang kampung dan tengah berupaya mengajak para pemuda melek teknologi, agar lebih berfikir kreatif serta inovatif,"ungkapnya.
Agar lebih dikenal masyarakat secara luas, R2SD melakukan sosialisasi dibantu Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Inhu selaku pembina. Untuk tahap awal, sasaran sosialisasi ke sejumlah SMK yang memiliki jurusan Teknik Informatika, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan lainnnya yang sejenis, sehingga robotik menjadi salah satu ekstrakurikuler. Jelasnya.(toni)