Senin, 28 September 2015|09:51:11 WIB
PANGKALANKERINCI (RRN) - Meski kabut asap mulai berkurang di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Pelalawan, Riau, dalam pekan ini, namun di Kecamatan Kuala Kampar kabut asap justru terlihat semakin tebal. Akibatnya dalam sepekan ini, nelayan tidak bisa lagi untuk melaut. Diinformasikan Kepala Desa (Kades) Labuhan Bilik, Kecamatan Kuala Kampar, kepada GoRiau.com, jarak pandang pada pagi hari sekitar 50 meter dan siang hari sekitar 100 meter.
"Dengan kondisi seperti ini jelas sangat mengganggu kesehatan dan aktifitas perekonomian masyarakat," kata Kades Labuhan Bilik, Sudirman Ali.
Kabut asap akibat kebakatan lahan dan hutan (Karlahut) ini, ungkap Sudirman, nelayan di Kecamatan Kuala Kampar tidak bisa lagi melakukan aktifitas melaut akibat minimnya jarak pandang. "Kalau kondisinya seperti ini, nelayan takut untuk melaut. Karena pengaruh jarak pandang di laut yang pendek, sudah satu pekan ini nelayan tak berani melaut," terangnya.
Akibat kondisi ini, jelas Sudirman Ali, selain mengganggu kesehatan masyarakat, juga berdampak pada macetnya aktifitas ekonomi masyarakat, terutama masyarakat nelayan di Kuala Kampar. "Kalau tidak melaut, sudah pasti tak ada penghasilan," jelas Sudirman Ali menutup. (teu/grc)