HUT ke-80 TNI: Modernisasi dan Solidaritas, Tantangan di Tengah Perubahan Global
foto Kolase/istimewa

HUT ke-80 TNI: Modernisasi dan Solidaritas, Tantangan di Tengah Perubahan Global

Ahad, 05 Oktober 2025|19:33:34 WIB




Radarriaunet.co | Jakarta - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Monas, Jakarta, bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan menjadi momentum untuk menegaskan kembali komitmen TNI dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan tema "TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi," upacara ini menyoroti pentingnya modernisasi alutsista dan peningkatan sumber daya manusia.

Acara yang dihadiri sekitar 40.000 peserta ini menjadi panggung bagi Presiden RI Prabowo Subianto untuk memberikan arahan yang tajam. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan perlunya TNI untuk terus beradaptasi dengan dinamika geopolitik yang kian rumit. Beliau secara khusus menyoroti ancaman non-tradisional, seperti perang siber dan informasi, yang menuntut TNI untuk tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga unggul dalam penguasaan teknologi.

"Kita tidak lagi hidup di era perang konvensional semata. Ancaman datang dari segala arah, termasuk dari dunia siber dan kecerdasan buatan. TNI harus menjadi garda terdepan dalam menghadapi ancaman-ancaman modern ini," tegas Presiden. Pesan ini disambut dengan tepuk tangan meriah, menandakan dukungan penuh terhadap modernisasi militer.

Defile Alutsista: Perkenalan Teknologi Baru dan Penguatan Kapasitas

Salah satu segmen yang paling menarik adalah defile alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang menampilkan sejumlah kendaraan tempur terbaru. Beberapa kendaraan yang menarik perhatian, seperti ranpur Anoa generasi terbaru dengan kemampuan perlindungan balistik yang ditingkatkan, serta sistem drone pengintai taktis buatan dalam negeri. Ini menunjukkan langkah nyata TNI dalam memperkuat kemandirian industri pertahanan.

Selain itu, defile juga menjadi ajang unjuk kebolehan dari personel elite. Tim Paskhasau (Pasukan Khas Angkatan Udara) menampilkan manuver pembebasan sandera, sementara Marinir menunjukkan teknik pertempuran amfibi yang mengesankan. Aksi-aksi ini tidak hanya memukau penonton, tetapi juga menjadi bukti kesiapan dan profesionalisme prajurit TNI.

Kesatuan Antar Matra dan Kedekatan dengan Rakyat

Peringatan HUT kali ini juga menyoroti sinergi antara tiga matra: TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Dalam sebuah demonstrasi gabungan, ketiga matra menampilkan operasi militer terpadu yang menggambarkan koordinasi lintas satuan. Hal ini mencerminkan komitmen TNI untuk beroperasi sebagai satu kesatuan yang solid.

Tak hanya itu, acara ini ditutup dengan sesi interaktif yang memperkuat hubungan TNI dengan masyarakat. Ribuan warga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan prajurit, serta mencoba naik ke kendaraan tempur. Momen ini dimanfaatkan untuk menghilangkan batasan dan membangun kepercayaan. Warga dapat melihat secara langsung bahwa TNI bukan sekadar institusi militer yang menjaga keamanan, tetapi juga bagian integral dari masyarakat.

Secara keseluruhan, HUT ke-80 TNI menjadi pesan yang kuat tentang evolusi TNI. Dari sekadar penjaga kedaulatan, kini TNI bertransformasi menjadi kekuatan modern yang siap menghadapi tantangan masa depan, sambil terus mempererat hubungan dengan rakyat yang menjadi sumber kekuatannya.

(Igo)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE