Rabu, 23 September 2015|11:58:11 WIB
SELATPANJANG (RRN) - Bahasa Melayu pesisir dengan logat Tionghuanya begitu kental melekat dan terdengar pelat. Meskipun demikian, Ohuat alias Awan punya pandangan jauh ke depan untuk menjaga Kabupaten Kepulauan Meranti yang berbatasan langsung dengan dua negara jiran, Singapura dan Malaysia. Sebuah mobil laut dibuatnya dan cocok untuk menjaga keutuhan NKRI.
Siang itu, akhir pekan lalu di Sungaijuling Ujung, Selatpanjang, persisnya di Jalan Sungai Nipah, depan kelenteng, seorang lelaki berambut lurus dan sudah mulai dihiasi uban itu tampak matan dengan pekerjaanya, memperbaiki sebuah alat mesin speedbot di Rumah Toko (Ruko) yang terbuat dari papan.
Di dalam Ruko itu berserak potongan-potongan mesin, baik itu mesin bot gantung maupun mesin yang berada di dalam dek bot. Layaknya sebuah bengkel, jelas kemak melihatnya namun semua itu bagian dari pekerjaan lelaki yang sudah berumur kepala lima itu.
Di sebelah bengkel itu, juga ada Ruko yang terbuat dari papan. Namun, setiap mereka yang beraktifitas, keluar masuk Ruko, pintu selalu ditutup rapat-rapat. Karena didampingi Ketua Asosialisi Pergalangan Kapal dan Perkayuan Meranti, Kasam Usman, Meranti Ekspres (ME), dibawa ke dalam. Di dalam Ruko terbuat dari kayu itu, ada dua unit speedbot sedang dikerjakan. ”Pintu Ruko ini harus sering tertutup kalau tidak debu fiber pembuatan speedbot ini bisa menganggu orang,” kata Kasam Usman.
Kasam Usman jugalah yang memperkenal Awan yang tercatat sebagai bendahara asosialisi pergalangan kapal dan perkayuan Meranti. Terkait dua unit speedbot di dalam Ruko yang sedang dikerjakan itu, Awan menyebutkan, yang agak besar speedbot santai untuk orang memancing sedangkan berukuran kecil dia lebih berkenan menyebutnya mobil laut.
Semula, kata Awan, dia hanya main-main saja membuat mobil laut namun ide ini akhirnya semakin mengairahkan dirinya lantaran geografis Meranti yang lebih luas lautannya dari pada daratannya, sehingga dibuatlah acuan–terbuat dari triplek– mobil laut kemudian dengan mengunakan bahan fiber mobil itupun tercipta. Mobil laut ini, sangat cocok untuk pihak berwajib dalam melakukan patroli di daerah perbatasan. Sebab, ukuranya yang kecil sekitar 3×1 meter mudah melesat menembus gelombang dan rintangan lainnya. ”Soal kecepatan itu tergantung mesinnya,” kata Awan.
Hebatnya mobil laut buatan Awan ini, mesinnya berada di dalam dek dan tidak tergantung seperti mesin speedbot kebanyakan yang bisa dilihat pada umumnya. Alasan Awan mendesign sedemikian rupa karena jika menggunakan mesin yang berada di dalam dek biayanya lebih murah lantaran menggunakan bahan bakar solar. Sedangkan jika mesin berada di luar, tergantung, (fik/fn)