Puluhan Warga Jateng Memilih Bertahan di Papua
Suasana pengungsi Wamena di posko pengungsian Tongkonan, Kotaraja, Jayapura, Papua, Senin (7/10/2019). medcom pic

Puluhan Warga Jateng Memilih Bertahan di Papua

Selasa, 08 Oktober 2019|12:01:35 WIB




Semarang: Puluhan warga Jawa Tengah memilih bertahan di Jayapura, Papua. Meski sempat terjebak dalam kerusuhan di Wamena pada 23 September namun mereka enggan pulang kampung.

 
Keseluruhan warga Jateng yang berada di Wamena berjumlah 57 orang. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jateng, Imam Masykur, menyatakan sebagian besar dari mereka sudah pulang ke daerah asal.
 
"27 warga sudah tiba di Jawa Tengah. Pascakerusuhan mereka memutuskan untuk langsung pulang," kata Imam di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 7 Oktober 2019.

Namun saat ini masih ada 30 warga Jateng yang memilih bertahan di Papua. Mereka tidak mengkhawatirkan situasi Papua.
 
Meski begitu Imam menyatakan warga yang memilih bertahan itu diberi batas sampai 8 Oktober 2019 untuk bersiap-siap pulang kampung. "Untuk 30 warga yang masih tertahan pemulangannya akan difasilitasi Pemkab. Kalau Pemkab tidak mampu akan diatasi Pemprov," ujar Imam.
 

Menurut Imam puluhan warga yang bertahan ini tersebar di lima pengungsian. Mereka berada di Resimen Induk Kodam XVII Cenderawasih, Pangkalan TNI AU Silas Papare, Markas Batalyon 751 Jayapura, Masjid Al Aqsha Sentani, dan Lantamal X Jayapura.
"Semuanya sehat dan tidak ada yang mengeluh sakit. Kemarin ada yang keguguran karena terpeleset di pos pengungsian, warga Kendal. Tapi dia sudah pulih," jelas Imam.

Warga Jateng yang berada di Papua berasal dari Blora, Kendal, Kebumen, Tegal, Demak, Rembang, Pati, Batang, Sukoharjo, dan Surakarta. Mereka mencari nafkah sampai ke Wamena dengan berdagang.


RRN/MEDCOM







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE