Sabtu, 04 Oktober 2025|21:04:35 WIB
Radarriau.net | Jakarta – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI pada Minggu (5/10) di Lapangan Silang Monas, Jakarta, bukan hanya sekadar parade militer, tetapi juga sebuah pernyataan strategis tentang modernisasi pertahanan dan diplomasi militer Indonesia. Acara ini menjadi panggung bagi TNI untuk menunjukkan kemampuannya menjaga kedaulatan negara melalui alutsista yang kian canggih, sekaligus menegaskan peran TNI sebagai pilar penting dalam stabilitas regional.
Pameran Kekuatan Alutsista: Simbol Ketangguhan Pertahanan
Tepat di jantung ibukota, lebih dari 1.000 unit alutsista dari tiga matra (TNI AD, TNI AL, dan TNI AU) dipamerkan. Ini merupakan demonstrasi kekuatan yang dirancang untuk mengirimkan pesan jelas, baik kepada publik domestik maupun komunitas internasional. Menurut Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, pameran ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperkuat pertahanan nasional secara berkelanjutan.
Sorotan utama dari pameran ini meliputi:
Matra Darat: Kehadiran tank tempur utama Leopard 2A4 dan kendaraan tempur lapis baja Panser Anoa yang diproduksi dalam negeri menunjukkan perpaduan antara teknologi impor dan kemampuan industri pertahanan lokal.
Matra Laut: Sebuah maket kapal selam terbaru dan miniatur kapal perang kelas Korvet menarik perhatian publik, menyoroti fokus TNI AL pada penguatan kemampuan bawah air dan modernisasi armada permukaan untuk mengamankan perairan nusantara.
Matra Udara: Manuver udara yang memukau dari pesawat tempur legendaris Sukhoi dan F-16 menjadi puncak acara, menunjukkan dominasi udara TNI AU. Selain itu, pameran ini juga menampilkan pesawat angkut strategis seperti CN-235 dan helikopter serbu AH-64 Apache, yang menggarisbawahi fleksibilitas dan mobilitas operasional TNI.
Pameran alutsista ini tidak hanya bersifat statis, melainkan juga interaktif, di mana masyarakat diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para prajurit dan memahami teknologi di balik setiap peralatan.
[]