Senin, 14 Mei 2018|23:51:54 WIB
Surabaya: Detasemen Khusus 88 Antiteror melanjutkan pengejaran terhadap jaringan terduga teroris yang berkaitan dengan serangkaian ledakan bom di Sidoarjo dan Surabaya dalam dua hari terakhir.
"Pada malam ini ada penegakan diluar wilayah hukum Sidoarjo dan Surabaya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera kepada awak media di kantornya, Senin malam (14/5).
Penindakan terhadap jaringan pelaku teror disebutnya dilakukan secara simultan. Meski demikian, Barung enggan mengungkap lokasi yang dilakukan penindakan malam ini.
"Besok saya sampaikan," kata dia.
Sementara itu, Barung mengatakan kepolisian menahan sembilan orang yang diamankan Densus pada hari ini. Sembilan orang itu merupakan bagian dari 13 yang diamankan.
Empat terduga pelaku di antaranya tewas karena berupaya melawan petugas saat hendak diamankan.
"Sembilan kita taruh di ruang tahanan Brimob," ujarnya.
Sejak dini hari tadi sampai sore hari ini, Detasemen Khusus 88 Antiteror sudah melakukan penindakan terhadap 13 terduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Empat orang di antaranya ditembak mati karena mencoba melawan.
"Sembilan terduga teroris ditangkap hidup, dan empat kita tembak mati. Empat orang ini di Sidoarjo, sembilan yang hidup ditangkap di Surabaya," ujar Barung.
Barung menambahkan, 13 terduga teroris itu ditindak Densus karena diduga akan melakukan serangan teror di sejumlah tempat. Namun Barung enggan merinci titik mana saja yang dijadikan target oleh mereka. Barung juga enggan membeberkan identitas 13 terduga teroris dimaksud.
Dalam rangkaian teror dan bom di Sidoarjo dan Surabaya total korban tewas ada 28 orang baik dari terduga pelaku maupun warga. Sementara 57 orang dilaporkan luka-luka.
rah/cnni