Jumat, 16 September 2016|10:19:41 WIB
RADARRIAUNET.COM – Saat ini, hampir semua dari kita tahu bahwa obesitas merupakan sebuah penyakit. Penyakit yang ditandai dengan masalah berat badan berlebih tersebut, ternyata menyebabkan berbagai penyakit berbahaya lainnya. Tak sekedar merusak penampilan, obesitas dapat memicu penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, jantung, stroke, dan penyakit mematikan lainnya.
Meski dengan pola hidup tak sehat risiko obesitas mengintai siapa saja, beberapa ciri-ciri ini memiliki risiko yang lebih tinggi.
1. Keturunan Penderita Obesitas
Penting untuk diketahui bahwa mekanisme tubuh dalam memproses dan mendistribusikan lemak turut dipengaruhi oleh faktor genetik. Bahkan sebiah situs kesehatan melansir, faktor genetik juga mempengaruhi laju metabolisme dan efisiensi pembakaran kalori saat berolahraga.
Tak berhenti sampai di situ, pola makan sebagai hasil bentukan dari pendidikan dalam keluarga juga menjadi penentu bagaimana seseorang cenderung lebih mudah terjangkit obesitas. Oleh karenanya, umumnya keturunan penderita obesitas lebih riskan terhadap risiko obesitas.
2. Mereka yang Kurang Tidur
Orang dengan jam tidur yang lebih sedikit karena begadang juga lebih riskan terhadap risiko obesitas. Kurang tidur akan mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh sehingga membuat orang-orang yang kurang tidur merasa sulit untuk mengontrol nafsu makan.
3. Mereka yang Baru Putus dengan Rokok
Meski masih diperdebatkan kebenarannya, berhenti merokok tak jarang memang membawa efek samping berupa kenaikan berat badan. Namun, dibanding risiko merokok yang begitu membahayakan, risiko obesitas masih jauh lebih ringan kok.
Selain itu, sebenarnya kenaikan berat badan akibat berhenti merokok ini bisa saja dihindari dengan menjalani pola hidup yang lebih sehat dan tidak menjadikan junk food sebagai pelarian.
4. Para Ibu Baru
Sudah menjadi pemandangan yang biasa bahwa tubuh perempuan umumnya akan menjadi lebih besar pasca melahirkan. Parahnya lagi, banyak perempuan yang kesulitan mengembalikan bentuk tubuhnya ke bentuk semula.
Sebenarnya ini terjadi bukan tanpa alasan, sebab di trimester terakhir kehamilan, tubuh perempuan memang secara alami memproduksi banyak sel lemak. Kabar buruknya, di bagian-bagian tubuh tertentu lemak ini seringkali tak mudah diberantas, dengan olahraga sekalipun.
kps/fn/radarriaunet.com