Realisasi APBD Inhil Tahun Anggaran 2015 Turun  Rp126 Miliar, Belanja Daerah Defisit Rp142 Miliar
Bupati Inhil, HM Wardan bersama Ketua DPRD Inhil, Dani M Nursalam dan Wakil Ketua I, Ferriyandi saat menyanyikan lagu Indonesia Raya pada paripurna penyampaian Ranperda oleh Bupati, Jumat (19/8/2016). grc

Realisasi APBD Inhil Tahun Anggaran 2015 Turun Rp126 Miliar, Belanja Daerah Defisit Rp142 Miliar

Rabu, 24 Agustus 2016|09:47:51 WIB




RADARRIAUNET.COM - Realisasi pendapatan daerah pada APBD Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp1,6 trilun, bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp1,8 triliun maka terjadi penurunan sebesar Rp126 miliar atau 7 persen. 
 
Penurunan realisasi pendapat daerah itu, dijelaskan Bupati Inhil, HM Wardan saat rapat paripurna di DPRD Inhil yang mengagendakan penyampaian 6 buah Ranperda dan pencabutan satu buah Perda, Jumat (19/8/2016).
 
Lebih rinci Bupati menerangkan, realisasi pendapatan daerah pada APBD 2015 yaitu pada realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada APBD 2014 sebesar Rp105 miliar. Dan pada APBD 2015 menjadi Rp131 miliar. ''Terjadi kenaikan sebesar Rp25 miliar,'' ujar Bupati.
 
Sementara realisasi pendapatan transfer Pada APBD 2014 sebesar Rp1,7 triliun dan pada APBD 2015 menjadi Rp1,5 triliun, sehingga terjadi penurunan sebesar Rp151 miliar. Sedangkan realisasi lain-lain penerimaan yang sah pada APBD 2014 sebesar Rp1 miliar dan pada APBD 2015 tetap Rp1 miliar sehingga tidak terjadi kenaikan atau penurunan.
 
Sementara itu, untuk realisasi belanja daerah dan transfer pada APBD 2015 terealisasi sebesar Rp1,8 triliun, bila dibandingkan dengan belanja daerah dan transfer pada APBD 2014 sebesar Rp1,7 triliun atau terjadi kenaikan sebesar Rp108 miliar. ''Berdasarkan realisasi pendapatan dan realisasi belanja dan transfer tersebut diatas, maka anggaran tahun 2015 mengalami defisit sebesar Rp142 miliar,'' tambah Bupati.
 
Realisasi belanja daerah dan transfer pada APBD 2015 itu diuraikan Bupati yaitu untuk belanja operasi (terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja bunga, subsidi, hibah dan bantuan sosial) dari anggaran sebesar Rp1,7 triliun dan terealisasi sebesar Rp1,4 triliun atau 84,66 persen. Untuk belanja modal (terdiri dari belanja tanah, belanja peralatan dan mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja jalan, irigasi dan jaringan serta belanja aset tetap lainnya) dari anggaran sebesar Rp550 miliar terealisasi sebesar Rp358 miliar atau 65,10 persen.
 
Sementara belanja tak terduga, dari anggaran sebesar Rp800 juta tidak terealisasi. Sedangkan transfer atau bagi hasil pendapatan, dari anggaran sebesar Rp3,6 miliar terealisasi sebesar Rp3,6 miliar atau 100 persen,'' tukas HM Wardan. 
 
 
hum/grc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE