Jelang Idul Adha, Sejumlah Sembako di Bengkalis Naik 100 Persen
ilustrasi. rtc

Jelang Idul Adha, Sejumlah Sembako di Bengkalis Naik 100 Persen

Jumat, 09 September 2016|10:20:41 WIB




RADARRIAUNET.COM - Jelang Idul Adha 1437 H/ 2017 M, sejumlah kebutuhan pokok (sembako) di Pulau Bengkalis mengalami kenaikan cukup fantastis. Beberapa komoditi pertanian seperti cabe merah melonjak hingga 100 persen. 
 
Selain dari cabe sejumlah sayur mayur juga turut mengalami kenaikan, dan kondisi ini dikeluhkan oleh ibu-ibu rumah tangga di daerah ini. Harga cabe merah di Pasar Bengkalis sejak Rabu (7/9/16) kemarin mencapai harga Rp80 ribu perkilogram, kembali naik Kamis (8/9/16) pagi mencapai Rp100 ribu perkilogram.
 
Belum sampai sebulan harga cabe merah rata-rata masih di kisaran Rp35 ribu sampai Rp38 ribu perkilogram, dan hari ini melonjak dua kali lipat.
 
“Kaget saat membeli cabe merah sudah sampai Rp100 ribu perkilo. Paling tinggi kenaikan harga cabe hanya Rp75 ribu hingga Rp80 ribu saja,” ujar Hasanah, warga Senggoro, Kamis (8/9/16). 
 
Tidak hanya Hasanah, hal senada disampaikan Seri, salah seorang warga Desa Jangkang, Bantan, dirinya terpaksa mengurungkan niat membeli cabe merah untuk membuat sambal kesukaan suaminya itu. 
 
“Bang, tak jadi beli cabe harganya naiknya tinggi. Semata (per-ons, red) sudah Rp8 ribu,” katanya. 
 
Hasanah dan Seri berharap ada solusi dari pemerintah untuk sedikit mengatasi persoalan tingginya harga cabe merah. Apakah memang disebabkan hasil panen para petani yang gagal atau memang ada indikasi permainan tengkulak menjelang lebaran Idul Adha yang biasanya kebutuhan meningkat. 
 
Sementara itu salah seorang penjual sayur mayur di pasar Terubuk Bengkalis, Ujang (43), saat dimintai penjelasannya, Rabu (7/9/16) kemarin mengaku, terkait tingginya harga cabe merah mengatakan, dirinya juga mengaku tidak tahu apa persoalannya, hanya kabar yang diterima saat ini hasil produksi cabe para petani di Bukit Tinggi dan beberapa daerah lain sedang menurun. 
 
“Kabarnya hasil produksi petani yang anjlok, makanya harganya naik. Kami aja beli di sana (Bukit Tinggi, red) Rp 65 ribu perkilonya, makanya di sini dijual Rp70 ribu dan ada yang Rp80 ribu,” papar Ujang.
 
 
rtc/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE