Pertumbuhan Pekerjaan AS Melonjak pada Juni
Departemen Tenaga Kerja AS mencatat, data upah untuk sektor selain pertanian (nonfarm payrolls) meningkat sebesar 287.000 pekerjaan pada bulan lalu. cnn

Pertumbuhan Pekerjaan AS Melonjak pada Juni

Senin, 11 Juli 2016|09:30:10 WIB




RADARRIAUNET.COM - Pertumbuhan pekerjaan AS melonjak pada bulan Juni setelah perusahaan manufaktur dan pengusaha sektor lain mendorong perekrutan, mengonfirmasi ekonomi telah kembali tumbuh setelah jeda pada kuartal I.
 
Departemen Tenaga Kerja AS mencatat, data upah untuk sektor selain pertanian (nonfarm payrolls) meningkat sebesar 287.000 pekerjaan pada bulan lalu, kenaikan terbesar sejak Oktober lalu. 
 
Tanda kekuatan ekonomi tersebut, bagaimanapun menenangkan efek keluarnya Inggris yang berencana meninggalkan Uni Eropa (Brexit). Hasil referendum Brexit pada 23 Juni itu sempat mengguncang pasar keuangan, karena menimbulkan kekhawatiran volatilitas mungkin berlanjut dan memukul rencana perekrutan dan keputusan investasi perusahaan.
 
"Untuk The Fed [bank sentral AS], laporan ini kemungkinan menawarkan beberapa dorongan dari pasar tenaga kerja, meskipun tidak mungkin untuk mengubah sikap kebijakan 'wait and see' saat ini karena mereka menilai dampak dari Brexit," kata Millan Mulraine, wakil kepala ekonom TD Securities di New York.
 
Untuk diketahui, The Fed telah menaikkan suku bunga pada Desember 2015 untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Pasar keuangan berharap tak ada peningkatan suku bunga lagi pada tahun ini. Namun, para ekonom percaya kenaikan lagi pada Desember adalah mungkin jika ekonomi terus tumbuh dan jumlah pekerjaan tumbuh pada kecepatan yang tetap.
 
Tingkat pengupahan bulan lalu mengalahkan ekspektasi ekonom untuk peningkatan 175.000 pekerjaan. Sementara tingkat pengangguran naik dua persepuluh dari persentase poin menjadi 4,9 persen, karena lebih banyak orang memasuki angkatan kerja.
 
Dengan tingkat pengangguran yang meningkat, rata-rata penghasilan per jam meningkat hanya dua sen atau 0,1 persen pada Juni, menunjukkan beberapa pelemahan masih tetap ada di pasar tenaga kerja. 
 
Para ekonom mengatakan pertumbuhan upah antara 3,0 persen dan 3,5 persen diperlukan untuk mengangkat inflasi dengan target The Fed di angka 2,0 persen.
 
 
cnn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE