Kamis, 16 Juni 2016|16:30:33 WIB
RADARRIAUNET.COM - Ibadah puasa untuk orang yang beriman, itulah yang sesuai dengan perintah dalam Al-Quran. Pro Kontra terkait bolehnya rumah makan buka saat bulan Ramadan juga terjadi Bagansiapiapi.
Kali ini peryaan Ritual Bakar Tongkang kembali bertepatan pada bulan Ramadan dan pemerintah menganjurkan agar rumah agar dibuka.
HM Nurhidayat, SH, MH mengatakan bahwa selama ia menjadi Camat sekitar 3 tahun tidak pun bertepatan bakar tongkang ia mengeluarkan edaran agar rumah makan diperbolehkan buka.
"Dulu tak bertepatan Bakar Tongkang saya keluarkan edaran bahwa boleh buka, namun harus ada kriteria dan harus menghargai orang berpuasa," kata Nurhidayat, Rabu (15/6/2016) di Bagansiapiapi.
Nurhidayat menggambarkan, dulunya ia mengeluarkan edaran tentang rumah makan yang boleh buka dengan berbagai catatan.
"Pertama makanan tidak boleh kelihatan dari luar dan harus ditutup pakai kertas atau koran. Kemudian pintu rumah makan harus dibuka lebar," kata Nurhidayat.
Tujuan agar makanan ditutup adalah untuk menghargai orang berpuasa yang melintas agar ta melihat langusng makanan yang dijual. Sedangkan tujuan pintu rumah makan tak boleh ditutup agar bisa dilihat yang keluar masuk dan terlihat wajah orang-orang yang berada di dalam.
Hal ini sesuai dengan kondisi Bagansiapiapi yang masyarakatnya juga heterogen yang juga tak semuanya beragama Islam serta Bagansiapiapi merupkan Ibukota Kabupaten yang juga menjadi pusat pelayananan masyarakat.
"Banyak masyarakat yang jauh berusuran di Bagansiapiapi dan tak semua sanggup berpuasa serta orang yang sudah uzur, wanita datang bulan dan orang sakit," jelasnya.
Toleransi itu penting selagi yang bersangkutan tidak makan dan merokok dijalan-jalan dan dilihat oleh orang yang berpuasa. "Hemat saya selagi itu tak didepan orang berpuasa tak ada masalah," tegasnya.
Terkait anjuran pemerintah dalam Iven Bakar Tongkang merupakan kebijakan terkusus untuk non muslim. "Rumah makan diminta buka karena yang datang kebanyakan non muslim dari dalam dan luar negeri. Ini juga sudah dibahas dalam rapat persiapan. Sifatnya anjuran dan saya fikir juga pedagang tentunya juga ingin mencari rezeki dibulan puasa ini," kata Nurhidayat.
Jadi hal ini terlebih kepada non muslim yang akan hadir agar jangan kesulitan untuk mencari makan saat acara Bakar Tongkang.
"Iven nasional dan kita juga selaku daerah tempat acara harus memikirkan karena yang datang luar negri. Kita anjurkan ini sifatnya agar jangan nantinya rumah makan takut membuka warung saat acara puncak nanti." tandasnya.
Rusdy/radarriaunet.com