Jakarta (RRN) - Pemerintah mendorong program peremajaan 1 juta hektare lahan perkebunan (replanting) lima komoditas strategis hingga 2023, yakni karet, kakao, kopi, teh, sawit dan pala.
Untuk itu, perbankan nasional diminta mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp104 triliun untuk mendukung program tersebut.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menuturkan KUR merupakan solusi jangka panjang yang bisa dimanfaatkan petani untuk mendanai program replanting. Untuk tahun ini, ia mengestimasi kebutuhan anggaran untuk replanting berkisar Rp30 triliun hingga Rp40 triliun atau sekitar 25-30 persen dari total keseluruhan anggaran yang dibutuhkan.
"Jadi bertahap. Kalau (replanting perkebunan) karet kan bisa 7 tahun karet, tapi kalau kakao 3-4 tahun. Jadi tergantung komoditasnya," jelas Amran usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (29/3).
Untuk bantuan jangka pendek, Amran menjanjikan bantuan benih bagi petani, yakni benih jagung, kedelai, atau padi gogo. Jenis benih yang akan dibagikan disesuaikan dengan kondisi lahan dan iklim setempat.
"Contoh kemarin tanaman karet di Palembang. Ternyata tanaman karet yang umurnya di atas 25 tahun, itu luasnya 750 ribu hektare karena daerah penghasil karet terbesar adalah Sumatera Selatan," tuturnya.
Program peremajaan perkebunan ini, kata Amran, diyakini bisa memperbaiki harga sejumlah komoditas perkebunan seperti karet mengingat pasokannya akan berkurang.
"Tapi solusi pertama kami strateginya akan buka pasar dalam negeri, yang sudah tua kami replanting. Kemudian untuk menjamin petani karena total petani ada 35 juta petani sawit, kakao, karet dan seterusnya," ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir merinci total lahan perkebunan yang menjadi target peremajaan seluas 1,78 juta hektare dengan total kebun petani yang terlibat di dalamnya lebih dari 1 juta hektare.
Jutaan hektare lahan itu terdiri atas 700 ribu hektare perkebunan karet, kakao 130 ribu hektare perkebunan kakao, 270 ribu hektare perkebunan kopi, 25 ribu hektare perkebunan teh, 120 hektare perkebunan pala, dan 550 ribu hektare perkebunan sawit.
Sejalan dengan itu, lanjut Gamal, program intensifikasi perkebunan juga didorong untuk enam komoditas tersebut. Luas areal perkebunan yang akan diintensifkan mencapai 1,49 juta hektare dengan total pekerja yang terlibat sebanyak 1,44 juta orang.
Untuk pendanaan program intensifikasi, jelasnya, dibutuhkan dana sekitar Rp41,1 triliun yang rencananya akan bersumber dari KUR. Sedangkan untuk progran replanting mencapai Rp 104,9 triliun yang juga akan memanfaatkan KUR.
gen cnn/ alx