Kamis, 29 Oktober 2015|12:55:06 WIB
PELALAWAN (RRN) - Bupati Pelalawan, HM Harris, melakukan penanaman perdana tanaman padi jenis cekau di lahan program Desa Bebas Api (Fire Free Village) seluas 20 hektar yang dibuka PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dengan cara tanpa bakar di Desa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti, Riau, Senin (26/10).
Penanaman perdana ini juga dihadiri Direktur Utama RAPP, Rudi Fajar, bersama sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan, Indra Kampe, Dandim 0313/Kpr Letkol Kav Yudi Prasetio, Kepala Dinas, Camat, perangkat Desa serta masyarakat Desa Kuala Panduk.
Bupati HM Harris sangat menyambut baik upaya yang dilakukan RAPP dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk membuka lahan tanpa bakar, sehingga diharapkan mampu mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Bupati menantang RAPP agar dapat menerapkan teknologi canggih guna meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
"Saya berharap ke depan hasil pertanian yang dihasilkan oleh Desa Kuala Panduk bisa terus meningkat apalagi adanya bantuan dari RAPP ini. Jadi RAPP bisa menggunakan teknologi yang lebih canggih agar hasilnya meningkat dan sekarang kita lihat sejauh mana teknologi RAPP menanam padi, mudah-mudahan teknologi RAPP tidak kalah dengan pemerintah," ujar Harris sambil tertawa renyah.
Bupati meminta kepada masyarakat Kuala Panduk agar bisa menjaga lahan pertanian yang sudah dibantu RAPP ini demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
"Saya minta kepada masyarakat, agar apa yang diberikan RAPP bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, jangan kita acuh dan mari kita jaga dan kita pelihara bersama, untuk itu, saya berterima kasih kepada RAPP, semoga juga bisa dicontoh oleh perusahaan lain," ujar Harris.
Usai memberikan sambutan, Bupati didampingi Direktur RAPP, Rudi Fajar, Dandim pun menuju lahan pertanian Desa Bebas Api untuk melakukan simbolis penanaman perdana menandai dimulai proses pertanian padi di lahan gambut tersebut.
"Semoga padi yang saya tanam ini tumbuh subur dan harus jadi ya," ucap Harris.
Direktur RAPP Rudi Fajar mengemukakan, salah satu program yang diusung perusahaan dalam mendukung kedaulatan pangan yakni melalui program Desa Bebas Api di mana salah satunya membantu pembukaan lahan tanpa bakar sehingga kegiatan pertanian masyarakat bisa tetap dijalankan tanpa merusak lingkungan.
"Salah satu program desa bebas api adalah membuka lahan tanpa bakar. Program ini mendukung program ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan, untuk itu RAPP melakukan pembukaan lahan tanpa bakar seluas 20 hektar di mana luas lahan ini sama dengan seharga 120 juta rupiah," ungkap Rudi.
Rudi pun sedikit memberikan gambaran hasil penilaian program Desa Bebas Api sebagai pemenang dari salah satu program Desa Bebas Api yakni pemberian reward atau insentif 100 juta rupiah bagi desa yang mampu menjaga wilayahnya dari kebakaran lahan dan hutan selama beberapa bulan di musim kemarau ini.
"RAPP memberikan penghargaan 100 juta rupiah bagi desa yang dapat menghindari wilayahnya dari kebakaran. Saya ingin mengapresiasi Desa Kuala Panduk yang dapat mengelola desanya sehingga sehingga pada Agustus sampai Oktober ini tidak ada api di wilayahnya. Maka dari itu, Desa Kuala Panduk berhak memperoleh insentif senilai 100 juta rupiah," ucap Rudi.
Rudi menambahkan, sehubungan dengan masih berlangsungnya El Nino, maka program Desa Bebas Api RAPP akan dilanjutkan untuk tahap kedua mulai periode Oktober hingga Desember 2015 ini.
Bagi 9 Desa yang mampu mencegah terjadinya kebakaran di wilayahnya, maka akan berhak lagi mendapat insentif senilai 100 juta rupiah. Camat Teluk Meranti, Kiki Syamputra juga mengapresiasi memberikan dukungan kepada RAPP agar terus menerapkan program Desa Bebas Api untuk mewujudkan Riau bebas asap.
"Program ini sangat bagus, bagaimana membuka lahan tanpa bakar, dan memang itu adalah harapan pemerintah untuk menekan pembakaran masyarakat. Kita berharap program FFV bisa terus berlanjut dan memotivasi masyarakat dan juga menjadi solusi bagaimana lahan diolah tanpa bakar, jadi tinggal kita lihat hasilnya nanti," jelas Kiki.
Kepala Desa Kuala Panduk, Tomjon, mengatakan sangat bersyukur dan senang masyarakat Desa Kuala Panduk bisa menjaga wilayahnya dari kebakaran lahan dan hutan sehingga berhasil meraih meraih penghargaan, Dia mengapresiasi program Desa Bebas Api yang diterapkan oleh RAPP.
"Menurut saya program dari RAPP sangat bagus sekali menguntungkan seluruh pihak, perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Nanti kita akan rembukkan lagi dengan masyarakat mengenai rencana pemanfaatan insentif tersebut," ucap Tomjon didampingi Sekretaris Desa, Abu Samah.
Sebagaimana diketahui, program Desa Bebas Api yang ditaja RAPP ini memiliki 5 kegiatan di antaranya pemberian penghargaan bagi desa yang mampu menjaga wilayahnya dari kebakaran, kemudian membentuk Crew Leader atau ketua tim di desa, sosialisasi dampak membakar lahan bagi masyarakat, bantuan pembukaan lahan tanpa bakar, dan memasang alat pemantau kualitas udara (Haze Monitoring) yang khusus didatangkan dari Selandia Baru.
Selain menghadiri acara penanaman padi dan peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-35, Rudi Fajar juga menyempatkan diri mengunjungi pos kesehatan yang didirikan RAPP di Puskesmas Kuala Panduk.
Posko kesehatan tersebut merupakan salah satu dari 5 unit mobil posko layanan kesehatan gratis yang dioperasikan RAPP untuk membantu masyarakat yang terkena dampak kabut asap atau ISPA. (jn-rs/fn)