Rabu, 21 Oktober 2015|11:53:23 WIB
SIAK SRI INDRAPURA (RRN) - TM Government Relation & PR Badan Operasi Bersama (BOB) Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu Ephy Yuniati, membantah tudingan terkait keterlibatan sekuriti BOB dalam praktek meloloskan kayu illegal logging melalui pos sekuritinya. Dia menegaskan, aksi pembalakan liar (illegal logging, red) yang terjadi melalui pos sekuriti mendapat perhatian serius dari BOB.
"Kayu Illog (illegal logging, red) Â tidak keluar melalui pos sekuriti BOB, karena ada beberapa akses masuk di sekitar kawasan tersebut," kata Ephy melalui rilisnya yang diterima redaksi.
Bahkan, kata Ephy, pelaku HS yang ditangkap polisi beberapa waktu lalu menyangkal pernah mengeluarkan pernyataan kepada wartawan bahwa ia mengeluarkan kayu illog melalui pos sekuriti BOB. "Namun jika terbukti ada sekuriti BOB yang terlibat pasti akan kami tindak tegas," ujarnya.
Ephy menambahkan, BOB selama ini juga bekerjasama dalam pengawasan hutan dengan BBKSDA, kehutanan dan kepolisian. BOB juga berperan aktif untuk pemadaman titik api di areal sekitarnya operasional BOB.
Investigasi awak media di KM 85 lokasi ditemukannya pelaku illegal logging HS, sangat bertentangan dengan pernyataan Ephy Yuniati. Pasalnya, agar bisa sampai ke lokasi illegal logging, GoRiau.com bersama wartawan dan Kabid Damkar BPBD Siak Irwan harus melewati pos sekuriti BOB. Karena hanya itu satu-satunya akses jalan agar bisa masuk ke kawasan hutan lindung suaka marga satwa Zamrud, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau.
Bahkan, setelah ditangkap pihak TNI Marinir Cilandak dan BPBD Siak dan diserahkan ke Polres Siak, pelaku illog, HS mengaku mengeluarkan kayu dari pos sekuriti BOB. "Keluarkan kayunya malam, nanti kita kasih uang rokok untuk satpam BOB," kata HS waktu itu.
Kondisi dilapangan memang demikian. Pantauan awak media, tidak ada akses jalan lain menuju kawasan hutan lindung, tempat lokasi illegal logging pelaku HS. Di sisi kiri dan kanan jalan tanah yang dibangun BOB, merupakan hamparan hutan. Dimana, sekitar 600 hektare lebih sudah hangus akibat karhutla. "Hanya ini akses satu-satunya jalan untuk keluar masuk kawasan hutan lindung Zamrud, tak ada jalan lain," ujar Kabis Damkar Siak Irwan. (rls/grc)