Rabu, 21 Oktober 2015|11:23:59 WIB
PASIRPANGARAYAN (RRN) - Calon Bupati Rohul nomor urut Satu, Hafith Syukri menegaskan bahwa dirinya tidak akan melakukan upaya money politik agar dapat memenangkan pilkada Rohul 9 Desember 2015 mendatang. Pasangan yang di usung PKS,PKB, dan Partai Demokrat tersebut, juga meminta kepada masyarakat, untuk menjaga dan menghindarkan seluruh Calon Bupati yang kelak akan menjadi bupti terpilih untuk tidak melakukan korupsi, dengan cara, tidak menerima money politik yang ditawarkan agar memilih paslon tersebut.
"Coba bayangkan, jika satu suara saja di hargai Rp. 200 ribu, maka untuk meraih suara 120 ribu dibutuhkan dana 24 Milyar, tidak akan mungkin, dana tersebut Free saja, pasti paslon tersebut akan berpikir bagaimana modal itu kembali," kata Hafith Syukri, Selasa (20/10/2015) di Pasir Pengaraian.
Dijelaskanya, Jika nantinya masyarakat menerima iming-imingan rupiah agar memilih paslon tersebut, hampir dipastikan pembangunan di negeri seribu suluk ini, tidak akan berjalan dengan baik, karena paslon yang melakukan money politik, pastinya tidak akan berpikir bagaimana membangun Negeri ini melainkan mengembalikan Modal yang digunakanya untuk membeli suara Rakyat.
"Saya meminta kepada masyarakat Jangan ajari dan jangan jerumuskan Kami dalam pusaran Korupsi karena membeli suara, jika ada pasangan lain yang mencoba-coba membeli suara rakyat dan terpilih itu tanda-tanda kehancuran bagi negeri ini, karena dipastikan pembangunan di negeri yang kita cintai ini dipastikan tidak akan berjalan dengan baik," tegasnya.
Untuk menjamin pemerintahan Rohul kedepan yang bebas dari korupsi serta mengawal, Pilkada Rohul yang bersih dari praktek-praktek money politik, Hafith Syukri menghimbau kepada seluruh Relawanya yang tersebar di 16 kecamatan, untuk aktif mengawal, praktek-praktek money politik. "Jika ingin pembangunan Rohul ini maju, jangan pilih pemimpin yang membeli suara rakyat, " pungkasnya. (rls)