Selasa, 13 Oktober 2015|09:38:06 WIB
PEKANBARU (RRN) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Pekanbaru tengah merancang pengembangan komoditas cabai merah dan bawang merah untuk mengatasi ketergantungan pada pasokan luar daerah. Distanak akan membantu bibit bagi petani guna mendorong para petaninya agar menanam cabai merah dan bawang merah dengan luasan tanaman masing-masing 5 hektare. "Ini dana yang kami usulkan ke pusat melalui Kementerian Pertanian tahun 2015 ini," ungkap Kepala Distanak Kota Pekanbaru, El Syabrina.
Menurut El Sabrina, bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini sudah disetujui dan segera digelontorkan. Nilainya sekitar Rp75 juta perhektare untuk total luasan tanaman cabai merah dan bawang merah 10 hektare. Dia menilai upaya mendorong pertanian cabai merah dan bawang merah untuk menambah ketersediaan kedua komoditas ini di pasaran lokal. "Karena selama ini cabai dan bawang merah yang beredar di pasar tradisional Pekanbaru itu berasal dari luar provinsi Riau seperti Jawa, Sumbar dan Medan. Kedua kebutuhan pokok permintaannya tinggi di Pekanbaru," sebut El Syabrina.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau kedua komoditi ini sering menjadi pemicu inflasi saat pasokannya mulai terganggu. "Makanya dengan adanya upaya pengembangan lahan cabai dan bawang di Pekanbaru, setidaknya diharapkan bisa jadi bufer stok saat pasokan terganggu," lanjutnya.
Berbicara luasan lahan yang akan dikembangkan direncanakan bertahap tiap tahun. Pihaknya merencanakan akan terus menambah luasan tiap tahun, sehingga Pekanbaru tidak perlu tergantung 100 persen pada pasokan sentra penghasil. Selain pengembangan tanaman cabai dan bawang, El juga berniat mengembangkan lahan khusus pembibitan bawang merah. Sehingga untuk petani tidak jauh-jauh membeli dari Pulau Jawa, sehingga bisa lebih hemat dan murah. Diakui kawasan yang sangat cocok pengembangan komoditas ini yakni Tenayan Raya dan Rumbai, serta beberapa wilayah lainnya. (rls)