Jumat, 31 Juli 2020|23:12:03 WIB
RADARRIAUNET.COM: Tiongkok dituding meretas data vaksin virus korona (covid-19) milik perusahaan Amerika Serikat, Moderna Inc. Namun, hal ini langsung dibantah Tiongkok.
"Tuduhan upaya Tiongkok untuk meretas perusahaan biotek AS Moderna Inc tidak berdasar dan tidak memiliki bukti," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, Jumat 31 Juli 2020.
Dilansir dari Sputnik, Wang menambahkan Tiongkok tidak perlu dan tidak terlibat dalam pencurian teknologi. Pasalnya, salah satu perusahaan Negeri Tirai Bambu, Sinovac juga tengah melakukan uji klinis tahap akhir.
Sebelumnya, seorang pejabat keamanan AS mengatakan peretas yang terkait dengan Beijing berusaha mencuri data dari pengembang riset vaksin virus korona AS, Moderna pada awal tahun ini.
Moderna pun telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya sudah melakukan kontak dengan Biro Investigasi Federal terkait adanya kegiatan pengintaian informasi. Diduga para peretas kembali melakukan aksinya pekan lalu.
Kegiatan pengintaian dapat mencakup berbagai tindakan, termasuk menyelidik situs web publik untuk kerentanan untuk mencari akun penting setelah memasuki jaringan.
"Moderna tetap sangat waspada terhadap ancaman keamanan siber potensial, mempertahankan tim internal, layanan dukungan eksternal, dan hubungan kerja yang baik dengan otoritas luar untuk terus menilai ancaman dan melindungi informasi berharga kami," kata Juru Bicara Moderna, Ray Jordan.
Surat dakwaan 7 Juli yang dirilis minggu lalu menuduh bahwa dua peretas Tiongkok, Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi, melakukan peretasan selama satu dekade. Aksi yang paling baru termasuk menargetkan kelompok penelitian medis covid-19.
Jaksa penuntut mengatakan Li dan Dong bertindak sebagai kontraktor untuk Kementerian Keamanan Negara Tiongkok. Pesan yang tersisa dengan beberapa akun yang terdaftar di bawah digital alias Li, oro0lxy, tidak dikembalikan. Rincian kontak untuk Dong tidak tersedia.
RRN/medcom