Jumat, 31 Juli 2020|01:25:43 WIB
RADARRIAUNET.COM: Kerugian PT Indosat Tbk kembali melambung pada semester I-2020. Emiten telekomunikasi tersebut merugi dari sebelumnya Rp331,9 miliar menjadi Rp341,1 miliar.
"Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih sebesar Rp341,1 miliar atau naik sebesar Rp9,2 milliar dibandingkan rugi bersih di semester I-2019 yang utamanya disebabkan oleh dampak penyesuaian organisasi dan kenaikan biaya keuangan dari liabilitas sewa," kata manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 30 Juli 2020.
sebagaimana mengutip laman medcom, kerugian tersebut disebabkan oleh meningkatnya beban keuangan perusahaan. Beban pada paruh pertama 2020 yang dicatatkan emiten berkode ISAT ini mencapai Rp12,36 triliun. Jumlah itu naik 7,6 persen dibandingkan beban periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp11,49 triliun.
Peningkatan pos beban ini berasal dari beban karyawan dan beban depresiasi dan amortisasi. Namun diimbangi oleh penurunan dalam beban penyelenggaraan jasa, beban pemasaran, serta beban umum dan administrasi.
Bila dirinci, beban penyelenggara jasa pada semester I-2020 tercatat sebesar Rp89,1 miliar. Beban ini menurun akibat penurunan pendapatan layanan bundling serta penurunan beban interkoneksi.
Beban penyusutan dan amortisasi tercatat sebesar Rp250,7 miliar. Beban ini naik 5,3 persen dibandingkan semester I-2019 karena penambahan aset tetap akibat pengadaan jaringan.
Kemudian beban karyawan tercatat sebesar Rp431,7 miliar. Beban ini mengalami peningkatan paling besar yakni 43,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan pada pos beban ini disebabkan oleh dampak penyesuaian organisasi yang mengharuskan perusahaan anggaran Rp314 miliar serta jurnal pembalikan biaya tertentu.
Kemudian, beban pemasaran tercatat sebesar Rp16,2 miliar, naik 2,9 persen dan beban umum dan administrasi sebesar Rp163,3 miliar, naik 36,6 persen.
Selain itu, Indosat juga mencatat pembengkakan pada biaya keuangan sebesar Rp1,35 triliun, naik sebesar Rp74,3 miliar atau 5,8 persen lebih tinggi dibandingkan dengan beban yang tercatat di semester I-2019.
Untuk pos pendapatan, Indosat mencatat peningkatan sebesar 9,4 persen atau sebesar Rp13,45 triliun dibandingkan semester I-2019.
"Layanan selular, MIDI, dan telekomunikasi tetap milik Indosat Ooredoo masing-masing memberikan kontribusi sebesar 83 persen, 15 persen, dan dua persen terhadap pendapatan usaha konsolidasian," tuturnya.
Pendapatan terbesar tercatat dari bisnis seluler yakni mencapai Rp11,14 triliun. Disusul pendapatan dari bisnis multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) sebesar Rp2,04 triliun dan pendapatan dari telekomunikasi tetap sebesar Rp274,28 miliar.
Hingga 30 Juni 2020, aset indosat menurun 2,8 persen dibandingkan akhir 2019 menjadi Rp61,08 triliun. Aset tersebut terdiri dari liabilitas sebesar Rp47,69 triliun dan ekuitas 13,38 triliun. Adapun kas dan setara kas pada akhir semester I-2020 tercatat sebesar Rp4,5 triliun.
RRN/Lex Hrf