Khawatir Virus Corona GNPF Ulama Bukittinggi-Agam Tolak Turis China
Sejumlah anggota GNPF Ulama Bukittinggi-Agam yang melakukan penolakan wisatawan China berwisata di Bukittinggi Sumbar. foto antara

Khawatir Virus Corona GNPF Ulama Bukittinggi-Agam Tolak Turis China

Selasa, 28 Januari 2020|13:59:43 WIB




RADARRIAUNET.COM: Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Bukittinggi-Agam, Sumatera Barat menolak turis asal China berwisata di Bukittinggi karena kekhawatiran penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Organisasi tersebut menyampaikan penolakan dengan membawa spanduk ke salah satu hotel yang menjadi lokasi menginap para turis tersebut di Bukittinggi, Minggu.

"Ini aksi spontan saja. Kami tidak menolak siapapun yang berwisata hanya saja sekarang khawatir penyebaran virus sebab wisatawan yang datang asalnya dari negara di mana virus itu bermula," kata Humas GNPF Ulama Bukittinggi-Agam Yulhendri di Bukittinggi, Minggu malam dilansir dari Antaranews, Senin (27/1).

Sebagaimana diketahui sebanyak 150 turis asal China sampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Minggu(26/1) pagi dan akan berwisata ke sejumlah daerah di Sumbar selama lima hari.

Dijadwalkan para turis berwisata ke sejumlah objek wisata di Bukittinggi seperti Jam Gadang, Panorama dan Lubang Jepang serta Ngarai Sianok lalu bermalam di salah satu hotel pada Minggu malam di kota tersebut.

Meski sudah memperoleh informasi bahwa para turis sudah melewati pemeriksaan kesehatan, menurutnya hal itu tidak bisa dijadikan sebagai jaminan para turis bersih dari virus.

"Apalagi, Sekretaris Daerah Sumbar juga menyatakan agar masyarakat waspada, pakai masker, karena Sumbar akan ramai oleh turis asal China, ini sudah dimuat di media lokal. Berarti tetap ada kekhawatiran," jelasnya.

Pihaknya menyayangkan pemerintah provinsi sampai memberikan sambutan pada para turis asal China sementara penyebaran virus corona tersebut sudah menimbulkan kekhawatiran di negara-negara lain.

Dibatalkan ke Tanah Datar

Disebutkan pula, ratusan wisatawan asal Kota Kunming Tiongkok tersebut juga batal mengunjungi Istano Basa Pagaruyung dan menyaksikan aksi pacu jawi di Nagari Pariangan, Kecamatan Parianganyang diagendakan pada Senin (27/1).

Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Senin, mengatakan dibatalkannya kunjungan wisatawan asal China itu ke daerahnya setelah menimbulkan respon dari berbagai pihak, baik di media sosial maupun disampaikan langsung melalui telepon.

Respon tersebut dilatarbelakangi teror virus corona yang sedang melanda negara tirai bambu itu, dan dikhawatirkan menyebarnya virus itu melalui wisatawan tersebut.

Kemudian dilakukan berbagai kajian dan berkoordinasi dengan pihak manajemen, pimpinan rombongan kunjungan, tim pendamping, dan tim medis menyampaikan hal tersebut.

"Setelah dilakukan koordinasi, mereka memahami apa yang kita sampaikan. Maka diambil kesimpulan bahwa kunjungan mereka yang direncanakan ke Istano Basa Pagaruyung, Indo Nolito dan menyaksikan pacu jawi sangat disayangkan terpaksa dibatalkan," katanya.

Bupati berharap setelah pembatalan kunjungan wisatawan dari Kota Kunming Negara China itu kondisi dan situasi di Tanah Datar tetap dalam kondisi yang kondusif.

"Harapan kita situasi dan kondisi masyarakat di Tanah Datar tetap aman dan kondusif setelah dibatalkannya kunjungan turis asal China itu," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar Abdul Hakim mengatakan kunjungan wisatawan asal China itu dibatalkan setelah pemda Tanah Datar melakukan koordinasi bersama kedua belah pihak.

"Karena kunjungan mereka tidak pada kondisi yang tepat yang menimbulkan keresahan di masyarakat kita di Tanah Datar, maka dari itu diputuskan kunjungan mereka dibatalkan ke Tanah Datar," katanya.

Kedatangan 150 orang wisatawan China ke Sumatera Barat tersebut, memang telah mengundang kontroversial dan polemik di masyarakat. Apalagi, begitu mendarat di Bandara Internasional Minangkabu para turis itu justru disambut resmi dengan meriah oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Upacara penyambutan mereka disertai dengan tari gelombang dan tari pesembahan, seni tradisi khas Minangkabau untuk menyambut tamu-tamu terhormat di Ranah Minang.

Polemik kedatangan para turis China ini dapat dimaklumi karena di negara asal mereka kini sedang merebak Virus Corona yang sudah menewaskan 80 orang dan ribuan orang lainnya terinfeksi.

 

RR/ant/zet







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE