Senin, 27 Januari 2020|16:04:00 WIB
RADARRIAUNET.COM: Putri Presiden keempat RI Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, mengaku penunjukkan dirinya sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia bukan karena faktor politik.
Ia pun bertekad akan memberi masukan demi memperbaiki Garuda serta melindungi pekerja perempuannya,menyitat dari CNNI Jumat (23/01/2020).
"Non-partisan, ini bukan persoalan politik, ini sama sekali bukan, saya memahaminya sebagai sebuah kontribusi. Bukan persoalan politik, jadi kontribusi profesional yang harus diberikan untuk perbaikan Garuda ke depannya," kata Yenny.
Lebih lanjut, Yenny mengaku masih baru dan harus banyak belajar lagi mengenai berbagai macam permasalahan Garuda.
Meski demikian, dirinya terpanggil tatkala Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk dirinya untuk mengisi posisi tersebut. Ia pun menyanggupinya untuk berkontribusi terhadap perbaikan Garuda Indonesia.
Permasalahan Garuda mengemuka terutama saat Dirutnya Ari Ashkara menyelundupkan Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam pesawat.Permasalahan Garuda mengemuka terutama saat eks Dirut-nya Ari Askhara menyelundupkan Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam pesawat.
"Jadi posisi saya di sini sebagai komisaris Independen mewakili publik. Jadi suara publik saya suarakan ke dalam, tentunya kita semua punya harapan yang sama agar Garuda bisa memperbaiki kinerjanya ke depan," kata dia.
Yenny pun membeberkan pesan Erick Thohir tatkala dirinya ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut. Erick, kata dia, meminta untuk memperbaiki kinerja Garuda yang belum baik belakangan ini.
Perempuan yang pernah menjabat Staf Khusus Presiden Gus Dur Bidang Komunikasi Politik ini pun mengakui persoalan di Garuda sangat kompleks. Misalnya, utang yang menumpuk hingga beban masa lalu.
Guna melaksanakan instruksi tersebut, ia menyatakan akan menanamkan prinsip good corporate governance untuk memperbaikinya.
"Agar Garuda bisa memberikan pelayanan yang jauh lebih baik lagi untuk masyarakat, agar tiketnya bisa lebih murah, agar Garuda bisa lebih efisien," kata dia.
"Bagi saya [menjadi komisaris] adalah sebuah pengorbanan karena apa? masalah yang begitu besar yang tidak bisa di selesaikan dalam waktu sekejap ya itu Ini tantangan yang besar sekali," tambah dia.
Perlindungan Perempuan
Selain itu, Yenny menyatakan dirinya berkomitmen untuk melindungi seluruh pekerja di Garuda Indonesia, termasuk pekerja perempuan. Meski demikian, ia menekankan bukan hanya pekerja Garuda semata yang dilindungi namun semua pegawai perusahaan lain yang posisinya lemah.
"Bukan cuma masalah Garuda saja, semua semua bukan cuma yang ada di perusahaan BUMN di perusahaan lainnya pun akan selalu kita bantu," kata dia, yang juga pernah menjabat sebagai Direktur The Wahid Institute ini.
RR/DRS/CNNI