Kamis, 23 Januari 2020|14:19:48 WIB
RADARRIAUNET.COM: Turis asal China yang berkunjung ke Bintan dikabarkan terinfeksi virus corona mirip pneumonia yang berasal dari Wuhan. Diduga turis tersebut mengalami gejala yang menunjukkan infeksi virus corona.
Namun hingga saat ini dipastikan belum ada virus corona yang masuk ke Indonesia."Belum, sampai hari ini Indonesia belum ada infeksi corona virus. Kalau WNI yang di China juga belum ada laporan dari KBRI mengenai masyarakat yang terkena," tegas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr Wiendra Waworuntu, MKes, dikutip dari detik.com, Rabu (22/1).
Meski demikian, Kemenkes telah meningkatkan kesiagaan baik di pintu masuk negara dan rumah sakit di seluruh daerah mengingat ada penerbangan langsung dari China ke Indonesia. Kemenkes sudah menetapkan 100 rumah sakit rujukan untuk infeksi emerging yang berkaitan dengan virus corona."Saat ini kami ikuti arahan dari WHO karena belum ada guidelinenya. Jadi sekarang masih melakukan screening dan health alert card," pungkasnya.
Sejak awal Januari 2020, Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan terhadap pneumonia dari virus corona dengan memasang thermal scanner di 135 pintu masuk negara. Pengunjung yang menunjukkan gejala seperti demam dan sesak napas serta diketahui memiliki riwayat perjalanan dari China akan langsung ditangani secara komprehensif.
Menular Antarmanusia
Virus corona yang mewabah di Wuhan, China, sudah menyebar ke beberapa negara lain seperti Thailand, Hongkong, Korea Selatan, Vietnam, dan Singapura. Setelah melakukan penelitian dan investigas kesehatan, Komisi Nasional Kesehatan China menyebut virus corona baru ini dapat menyebar antarmanusia.
Di Indonesia sendiri khususnya di Jakarta, ada 30 penerbangan langsung dari dataran China dengan jumlah perkiraan penumpang kurang lebih 5.000 orang per hari. Melihat hal tersebut, Kementerian Kesehatan meningkatkan kesiagaan tidak hanya di pintu masuk negara tapi juga fasilitas kesehatan.
"Kemenkes sudah menetapkan 100 rumah sakit rujukan untuk infeksi emerging. Diharapkan 100 RS ini sudah harus memiliki sarana dan prasarana sesuai standar untuk menangani kasus emerging karena pernah menangani kasus flu burung," tutur Direktur Survailans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, drg Vensya Sitohang, MEpid, saat dijumpai di Kantor Kemenkes RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).
Meski WHO belum menetapkan virus corona sebagai public health emergency international concern, drg Viensya menyebut Indonesia telah siap dalam menangani kasus kegawatdaruratan dan pandemi dalam kaitannya dengan pneumonia China.
"Kita sudah pengalaman ya waktu flu burung, kita siagakan 100 rumah sakit dan itu kita surati lagi agar mereka melakukan kesiapsiagaan dan simulasi ulang jika ada pasien nCov yang datang ke RS itu," pungkasnya.
RR/dtc/zet