Ribuan Rumah Masih Terendam di Kampar
Rumah penduduk yang terendam banjir di Kabupaten Kampar Riau. foto okezone

Ribuan Rumah Masih Terendam di Kampar

Selasa, 17 Desember 2019|12:01:48 WIB




RADARRIAUNET.COM: Luapan sungai Kampar sampai hari Senin (16/12), dilaporkan masih merendam sejumlah kawasan pemukiman penduduk di sepanjang bantaran sungai tersebut.

Akibatnya, ribuan rumah warga dan beragam fasilitas umum masih terendam banjir dengan kedalaman bervariasi, berkisar antara 50 centimeter hingga satu meter lebih.

Meluapnya sungai Kampar tersebut dipicu akibat dibukanya pintu air bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, sejak sepekan belakangan. Curah hujan yang sangat tinggi dan berlangsung terus menerus di bagian hulu sungai dan daerah tangkapan air di sekitar danau buatan PLTA, telah memicu ketinggian elevasi permukaan air danau tersebut terus meluap.

Guna mengantisipasi dampak terhadap turbin PLTA, maka manajemen pengelolaan PLTA Koto Panjang terpaksa membuka pintu air bendungan sejak bertahap.

Dampak berikutnya yang sulit dihindari adalah, menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Kampar, Riau, yang berada di sepanjang aliran sungai Kampar dilanda banjir. Sebab, limpahan air dari bendungan PLTA Koto Panjang, Riau memang  mengaliri Sungai Kampar.

Dilansir dari laman Okezone, Senin (16/12) disebutkan, hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sejumlah wilayah terdampak banjir adalah Kecamatan Gunung Sahilan, Kampar, Kampar Kiri dan Rumbio Jaya. Ribuan rumah dan sejumlah fasilitas umum kini memang terkena dampak banjir.

Disebutkan, BPBD dewasa ini melakukan penanganan bencana banjir di Desa Gunung Sahilan Kecamatan Gunung Sahilan dengan jumlah yang terdampak banjir 98 Kepala Keluarga atau 219 jiwa. Kondisi air di kawasan itu dilaporkan sudah mulai surut.

"Penanganan banjir disana sudah sepekan. Kemudian di Desa Sahilan Darussalam Kecamatan Gunung Sahilan yang terdampak banjir sebanyak 176 KK atau 400 jiwa," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger kepada Okezone, Senin (16/12).

Sementara itu, bencana banjir di Desa Pulau Rambai Kecamatan Kampar rumah yang terendam adalah 41 rumah dengan jumlah jiwa adalah 164 . Selain itu terdata sejumlah sekolah mulai tingkat TK, SD dan SMP terkena banjir.

"Di Desa Rumbio Jaya Kecamatan Rumbio Jaya, banjir terjadi akibat luapan sungai Kampar jumlahnya masih kita data," imbuhnya.

Selain itu, kata Edwar Sanger, banjir juga terjadi di Desa Lubuk Siam Kecamatan Siak Hulu. Warga yang terdampak 80 Kepala Keluarga atau 563 jiwa. Sementara banjir di Desa Tanjung Balam cukup besar. Dimana warga yang terdampak sebanyak 211 Kepala Keluarga atau 637 jiwa.

Sementara banjir juga terjadi di Desa Buluh Cina, Kecamatan Kampar Kiri memasuki hari ketiga. Namun korban banjir belum terdata. "Di Desa Alam Panjang banjir terdampak terhadap 120 KK Kemudian di Desa Pulau Payung ada 387 KK," tukasnya.

Sementara itu, secara terpisah Manager PLTA Koto Panjang Cecep mengatakan, saat ini pintu air bendungan PLTA yang dibuka sebanyak 5 pintu. Pembukaan pintu air disebabkan meningkatnya debit air akibat curah hujan. "Dibuka 5 pintu dengan panjang 100 centimeter," imbuhnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Harian Radar Riau yang dihimpun dari berbagai sumber, hampir sejak sepekan belakangan banjir sudah merendam 5 wilayah kabupaten di Provinsi Riau. Akibatnya, sampai kini, derita warga yang terdampak banjir pun masih berlanjut.

Tercatat ada lima kabupaten di Riau yang terendam banjir. Kelima kabupaten itu adalah Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, dan Pelalawan. Akibat banjir tersebut, ribuan rumah warga, sekolah, rumah ibadah, kantor pemerintahan, hingga perkebunan terendam terendam banjir.

Sementara itu, seorang bocah berusia enam tahun dilaporkan meninggal dunia karena tenggelam di Dusun Pelanduk, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu. Korban tenggelam akibat terpeleset ketika bermain air banjir luapan sungai dan terbawa arus.

Kepala BPBD Riau Edward Sanger mengatakan, banjir yang melanda lima wilayah kabupaten di Riau tersebut karena luapan beberapa aliran sungai.

"Salah satunya di Kabupaten Kampar, yakni aliran Sungai Kampar meluap setelah dibukanya lima pintu waduk PLTA Koto Panjang," kata Edward, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com. Potensi banjir masih akan terus mengancam wilayah itu, mengingat luapan air Sungai Kampar Kanan masih bertambah tinggi.

 

RR/okz/kps/zet







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE