Kamis, 31 Oktober 2019|10:33:17 WIB
RADARRIAUNET.COM: Komisi III DPR resmi menetapkan Komjen Idham Azis sebagai Kapolri menggantikan Tito Karnavian. yang digelar Komisi III, Rabu (30/10). Ketua Komisi III DPR, Herman Herry menyatakan seluruh fraksi di Komisi III sudah menyetujui secara aklamasi Idham untuk menjadi Kapolri.
"Semua fraksi memutuskan aklamasi, aklamasi untuk menyetujui Komjen Idham Aziz menjadi Kapolri," kata Herman.
Setelah itu, Herman bertanya kepada seluruh anggota "Apakah semua setuju?" Kata Herman
"Setujuuu," kompak seluruh anggota Komisi III.
Setelah itu, ruangan rapat Komisi III penuh gemuruh dengan tepuk tangan para anggota Komisi III yang hadir.Setelah itu, Herman menyatakan keputusan itu akan dibahas dengan seluruh pimpinan DPR RI sore ini. Rencananya, keputusan itu akan dibawa untuk disahkan dalam rapat paripurna DPR yang digelar hari ini, Kamis (31/10).
Idham Azis dalam uji kelayakan membeberkan tujuh program prioritas untuk memajukan Polri. Program tersebut merupakan penguatan Polri promoter (profesional, modern dan tepercaya).
"Menuju Indonesia maju, yang diimplementasikan dalam tujuh program prioritas," kata dia.
Tujuh program tersebut pertama, mewujudkan SDM yang unggul. Kedua, pemantapan pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat (harkamtibnas). Ketiga, penguatan penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan.
Keempat, pemantapan manajemen media. Kelima, penguatan sinergi polisi. Keenam, penataan kelembagaan dan ketujuh penguatan pengawasan.
Tanpa Peluru
Calon Kapolri Komjen Idham Azis mengaku tak mengajukan visi dan misi. Ia hanya menyodorkan tujuh program prioritas, salah satunya adalah penanganan unjuk rasa yang lebih humanis. Misalnya, tak menggunakan peluru tajam."Berdasarkan arahan kebijakan pemerintah, memperhatikan kebijakan Presiden RI, saya tak ada visi misi yang saya ajukan [saat menjabat sebagai Kapolri]," kata Idham.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengingatkan bahwa para menteri tidak boleh memiliki visi dan misi sendiri dalam menjalankan tugasnya. Semuanya, kata dia, harus bekerja dengan mengacu kepada visi misi milik presiden dan wakil presiden.
Lebih lanjut, Idham mengatakan hanya mempersiapkan tujuh program prioritas yang akan dijalankan saat menjabat sebagai Kapolri. Terlebih lagi, kata dia, masa jabatannya sebagai Kapolri nanti cukup singkat, hanya 14 bulan sebelum memasuki masa pensiun. Idham sendiri akan memasuki usia pensiun pada Februari 2021. "Maka jika diberikan kepercayaan amanah sebagai Kapolri, saya akan melakukan program penguatan Polri yang Promoter (profesional, modern, terpercaya) menuju Indonesia maju," kata dia.
Ketujuh program prioritas Idham itu di antaranya; Polri harus mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Program itu dapat dilakukan melalui mekanisme rekrutmen yang proaktif dan melakukan pembenahan pola Diklat yang siap kerja.
"Lalu, meningkatkan SDM melalui Diklat di luar negeri, pembinaan karier berbasis meritrokasi, dan peningkatan kesejahteraan," kata Idham. Kedua, Idham berencana untuk meningkatkan pemantapan program Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (HARKAMTIBMAS).
Ia lantas merinci beberapa upaya yang akan dilakukan adalah peningkatan deteksi dini intelijen, penanggulangan radikalisme, penanganan konflik sosial, hingga penanganan kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, ia berkomitmen untuk menangani aksi unjuk rasa berdasarkan metode yang humanis."Dalam unjuk rasa, tak boleh menggunakan peluru, baik peluru karet atau tajam," kata dia. Sebelumnya, kasus penembakan yang menewaskan sejumlah orang di berbagai demonstrasi besar mengemuka. Misalnya, demo mahasiswa di Kendari, demo 21-23 Mei.
Polri mengklaim tak membekali anggotanya dengan senjata api dengan peluru tajam dalam mengamankan demo. Namun dalam kasus kematian dua mahasiswa Kendari, enam polisi dijatuhi sanksi disiplin karena membawa senjata api. Program ketiga, Idham bicara soal manajemen media massa. Hal itu bertujuan untuk meredam maraknya kabar bohong dan ujaran kebencian yang meresahkan masyarakat. "Caranya melalui pengelolaan media mainstream dan pengelolaan media sosial," kata Idham.
Keempat, Idham berkomitmen untuk menguatkan proses penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan. Salah satunya, kata dia, program itu dapat dilakukan melalui peningkatan kompetensi penyidik hingga menangani kasus yang meresahkan masyarakat yang menjadi perhatian publik. "Serta melakukan pemantapan penerapan manajemen penyidikan berbasis elektronik," kata Idham.
Kelima, Mantan Kapolda Metro Jaya itu berkomitmen untuk menguatkan "sinergitas polisional" dengan institusi lainnya dalam menjalankan proses keamanan dan ketertiban nasional. Selain itu, Idham berkomitmen untuk melakukan penataan kelembagaan Polri. Terakhir, Idham berencana melakukan penguatan pengawasan Polri, baik peningkatan pengawasan internal maupun eksternal.
RR/cnni/kps/zet