Kamis, 10 Oktober 2019|11:08:54 WIB
RADARRIAUNET.COM: Turki mengklaim bahwa mereka sudah merampungkan persiapan untuk menggempur pasukan Kurdi di utara Suriah, satu langkah yang meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat.
"Semua persiapan untuk operasi itu sudah tuntas," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Turki.
Kemhan Turki tak menjabarkan lebih lanjut waktu pasti mereka akan melakukan gempuran tersebut. Namun sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa serangan itu bisa terjadi kapan saja, "tanpa peringatan."
Rencana serangan ini kembali meningkatkan ketegangan antara Turki dan AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump,menyitat dari CNNI Rabu (9/10/2019).
Sesaat setelah mengumumkan rencana ini, Erdogan berbincang dengan Trump melalui telepon. Trump tak setuju dengan rencana tersebut dan memerintahkan penarikan pasukan AS dari Suriah.
Selama ini, AS bekerja sama dengan pasukan Kurdi di Suriah untuk melawan kelompok militan ISIS. AS pun selalu membela Kurdi, walaupun selama ini Turki menganggap kelompok tersebut sebagai teroris yang memberontak.
Kelompok Kurdi pun kecewa karena menganggap AS tak memenuhi janji untuk melindungi mereka dari Turki.
"Pasukan AS tidak menunaikan janji mereka dan menarik pasukan di sepanjang perbatasan Turki. Turki sedang bersiap menyerang sebelah utara dan timur Suriah. Hal itu akan berdampak buruk terhadap perjuangan kami melawan ISIS," demikian isi pernyataan kelompok Kurdi.
Selain menarik pasukan dari utara Suriah, Trump juga mengancam bakal menghancurkan perekonomian Turki jika benar-benar melancarkan serangan ke Suriah.
"Jika Turki benar-benar melakukan hal itu, yang saya anggap kelewat batas, saya akan benar-benar menghancurkan ekonomi Turki (Saya sudah pernah melakukannya sebelumnya!)," kata Trump.
RR/DRS/CNNI