Selasa, 03 September 2019|14:13:44 WIB
PELALAWAN : Bupati Pelalawan, HM Harris menghadiri Focus Group Disscussion (FGD) Kawasan Sains dan Teknologi sebagai Kawasan Pendidikan di Kabupaten Pelalawan. Berlangsung di Pekanbaru, Kamis (22/8/2019).
Hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM RI Ikmal Lukman, Staff Ahli Bidang Akademik Kemeristek Dikti, Direktur Penataan Kawasan Kementerian ATR/BPN, Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pekanbaru, Ketua DPRD Pelalawan yang diwakilli oleh Komisi I DPRD Pelalawan H Abdullah, para Rektor Perguruan Tinggi Provinsi Riau, Perwakilan Kepala OPD Propinsi Riau.
Kemudian ada juga Ketua ST2P Prof DR Detri Karya, Asisten Bidang Pembangunan Drs Atmonadi MSi, Kepala Disperindagkop dan UMKM Drs H Fakhrizal MSi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syamsul Anwar MSi, Kepala Dinas Tenaga Kerja Abdul Rahman MSi, Kepala Balitbang Ir Arizal MSi, Kepala Dinas Pertanian Syahfalevi MSi, Plh Kepala Bappeda Drs Edi Surya, Plt Kadiskominfo Hendri Gunawan AP, Plt Kadis DPMPTSP Budi Surlani MSi serta perwakilan Dinas PUPR Pelalawan.
Bupati Pelalawan HM Harris saat membuka pertemuan FGD ini mengatakan, bahwa pertemuan hari ini adalah hasil sebelumnya pertemuan yang berlangsung di Kabupaten Pelalawan terkait pengembangan Teknopart kedepan tentang Sistem Inovasi Daerah (SIDA).
Bupati Pelalawan dua periode ini mengatakan, berkaitan dengan pembangunan Pelalawan kedepan, bahwa PT Pindad akan membangun perusahaan sawit, bukan menghasilkan CPO tapi akan lebih memproduksi kepada bahan bakar.
Untuk pembangunan Teknopart Pelalawan ini bahwa lahan seluas 3.724 hektare tidak ada proses ganti rugi kecuali tanaman masyarakat yang masuk dalam kawasan, karena ini merupakan tanah ulayat masyarakat, maka kesepakatan dari ninik mamak diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Teknopart Pelalawan adalah yang terluas di Indonesia.
"Diharapkan melalui FGD ini bisa menjadi bahan prioritas di pemerintah pusat, dengan potensi Riau yang ada khusus di Kabupaten Pelalawan," kata bupati seperti sitat datariau.com.
Sementara itu, Deputi Perencanaan Penamaman Modal Ikmal Lukman mengatakan, investasi saat ini sangat penting bagi pembangunan dan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Kawasan Industri di Indonesia saat ini yang berjumlah 87 merupakan lokasi yang disediakan sebagai lokasi investor dan ini hanya diperuntukan bagi pembangunan industri saja.
Ia cukup antusias dengan luas areal kawasan Teknopart Pelalawan seluas 3.724 hektare, karena di Indonesia hanya di Pelalawan yang memiliki kawasan investasi yang luas dan siap secara konsep dan implementasi di lapangan dan semua bisa terintegrasi.
Selanjutnya ia menambahkan bahwa investor tidak berorientasi kepada industri saja, tapi juga bagi kawasan pendidikan dan riset untuk menjadi perhatian utama, dan Kabupaten Pelalawan sudah memulainya.
Terkait masalah lahan diharapkan potensi investor itu clean and clear, dimana selain tanah, pembangunan jalan, kepadatan tanah juga bisa menjadi pertimbangan untuk para investor.
RRN/DRC