Kamis, 25 Juli 2019|16:04:13 WIB
Jakarta : Popularitas diet keto telah menarik perhatian umat Bumi. Seseorang yang ingin menurunkan berat badan beramai-ramai melakoni diet rendah karbohidrat ini. Padahal, ada bahaya yang diam-diam mengintai diet keto.
Dalam peraturannya, seseorang yang menjalankan diet ini harus menurunkan asupan karbohidratnya ke tingkat paling rendah. Lemak tetap diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Namun, konsumsi lemak dalam jumlah besar akan membawa tubuh kepada kondisi ketosis. Nama terakhir merupakan kondisi saat tubuh membakar lemak sebagai bahan bakar utama.
Meski ketosis terbilang jarang, namun kondisi ini menimbulkan banyak reaksi buruk untuk tubuh.
Disitat CNN Indonesia, banyak orang mengalami ruam setelah menjalani diet keto. Tubuh mengalami ruam disertai rasa gatal yang luar biasa. Umumnya ruam muncul di sekitar dada dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk kulit kepala.
"Saya menyadari adanya ruam di payudara kiri dalam waktu tiga hari," ujar Ketoko, seorang pengguna Reddit.
Setelah dua pekan, ruam menyebar ke kedua payudaranya hingga leher. Ketoko mengalami rasa perih dan gatal yang luar biasa. Kulitnya juga menjadi lebih mudah teriritasi.
Saking parahnya, Ketoko mengenakan sarung tangan saat tidur. Hal ini dilakukan untuk menghindari goresan pada ruam.
Kondisi itu disebut prurigo pigmentosa. Sejumlah studi ilmiah telah membuktikan keterkaitan antara ruam dan ketosis. Sinar matahari, panas ekstrem, alergen, dan keringat dapat memperburuk kondisi ini.
Studi pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kondisi ini hanya dapat pulih dengan cara mengonsumsi lebih banyak karbohidrat. Dengan kata lain, orang lain yang mengalami ruam parah, harus menyetop program diet keto yang tengah dilakoni. Jika tidak, ruam akan terus menyebar.
"Tidak ada program diet yang berhasil mengobati ruam tanpa mengurangi menambah asupan karbohidrat," tulis penelitian tersebut.
Kendati demikian, diet keto bukan satu-satunya faktor risiko timbulnya ketosis. Beberapa penyakit seperti diabetes melitus dan anoreksia nervosa juga bisa menimbulkan ketosis.
RRN/CNNI