Kamis, 16 Mei 2019|11:56:23 WIB
Jakarta : Aktivitas pinjaman online berbasis peer to peer (P2P lending) marak jelang lebaran 2019. Peningkatannya diperkirakan mencapai 20 persen dibandingkan hari-hari biasanya.
"Kebutuhan pinjaman biasanya meningkat, baik untuk keperluan konsumtif maupun produktif," ujar Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah seperti sitat CNNIndonesia.com, Kamis (16/5/2019).
Dari sisi konsumsi, masyarakat disinyalir menggunakan pinjaman jangka pendek untuk menalangi pembelian berbagai kebutuhan yang disegerakan. Terlebih masyarakat akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR).
Misalnya, jika membeli tiket mudik pada saat THR turun, harga tiket bisa semakin mahal atau malah habis. Untuk itu, masyarakat bisa menggunakan dan pinjaman tunai melalui fintech dengan jangka waktu pelunasan pada saat gaji turun maupun THR cair.
Selain itu, dana pinjaman juga dapat dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan lebaran dengan lebih nyaman. "Kalau mendekati lebaran kan biasanya toko-toko sudah penuh," terang Kus.
Di sisi produksi, lanjut Kus, dana pinjaman bisa menjadi modal untuk memperbanyak stok produksi bagi pelaku usaha mikro yang memanfaatkan platform e-commerce. Dengan demikian, bisnis tidak kehilangan momentum peningkatan permintaan selama periode ramadan hingga lebaran.
Melalui fintech, pelaku usaha bisa mendapatkan pinjaman modal dalam waktu singkat yang sulit dilakukan oleh bank.
"Dengan penjualan yang akan meningkat, mereka jadi ada yang menjembatani modal. Kalau dulu kan tidak punya alternatif," jelasnya.
Terkait bunga pinjaman, penentuan bunga di bulan puasa masih seperti biasa. Kus menilai masyarakat tidak perlu khawatir akan terlilit utang dengan bunga selangit. Sebab, bunga pinjaman dibatasi maksimal 0,8 per hari dengan batas maksimal bunga dan biaya lainnya tidak lebih dari 100 persen dari nilai pinjaman.
Sama seperti bisnis lainnya, momentum ramadan dan lebaran bisa menjadi peluang fintech untuk memberikan program promosi. Namun, promo fintech P2P lending tidak seheboh promo fintech digital e-commerce yang memberikan beragam diskon maupun cashback.
Promo tersebut biasanya terbatas karena pada dasarnya aplikasi hanya menjadi media bertemunya pemilik dana dan peminjam.
"Promo yang dilakukan biasanya untuk memastikan peminjam lebih antusias untuk membayar kewajibannya. Misalnya, jika pembayaran dilakukan maju satu bulan akan mendapatkan potongan," tutur dia.
RRN/CNNI