Genjot Industri Pariwisata, Arab Saudi Bangun Ribuan Kamar Hotel Baru
Abraj Kudai, kompleks pengembangan hotel terbesar di Mekkah, Arab Saudi. kps

Genjot Industri Pariwisata, Arab Saudi Bangun Ribuan Kamar Hotel Baru

Selasa, 14 Juni 2016|09:19:15 WIB




RADARRIAUNET.COM - Pemerintah Arab Saudi akhirnya menerbitkan rencana baru untuk memperkuat sektor pariwisata melalui pengembangan sarana hiburan, hotel, dan fasilitas pendukung lainnya.

Kepala Strategi dan Bisnis Pengembangan Arab Saudi, Mohammed Bin Salman menargetkan untuk meningkatkan jumlah wisatawan menjadi 1,5 juta orang dalam waktu empat tahun ke depan.

Pendapatan dari pariwisata juga harus tumbuh sebesar 18 persen dalam 14 tahun ke depan. Untuk mencapai hal ini, tawaran perjalanan jemaah ke Mekkah dan Madinah akan diperluas dan atraksi baru seperti Museum Islam yang besar akan dibangun.

Di Arab Saudi, pariwisata dianggap sebagai salah satu industri kunci baru untuk menjadikan negara lebih independen dan tidak tergantung pada bisnis minyak yang sedang melemah.

Menurut sebuah studi, 167 pekerjaan langsung dan tidak langsung akan diciptakan melalui investasi jutaan dollar AS dalam industri pariwisata.
Dengan demikian, dana investasi multi-miliar dollar AS sekarang secara khusus diatur untuk pariwisata.

Arab Saudi sangat serius dalam mengembangkan industri pariwisatanya. Hal ini tecermin dari pengembangan sejumlah proyek hotel besar.

Di Riyadh saja saat ini terdapat 45 proyek hotel yang sedang dibangun dengan 10.200 kamar. Belum lagi di Mekkah dengan 23.500 kamar dari 20 proyek. Selanjutnya Jeddah yang tengah membangun 37 proyek hotel mencakup 8.300 kamar.

Adapun proyek-proyek raksasa yang sedang dalam tahap konstruksi antara lain, Abraj Kudai Towers di Mekkah dengan 10.000 kamar, Holiday Inn Mekkah Abraaj Al Tayseer (tahap 2) dengan 3.512 kamar, dan Four Points by Sheraton Mekkah Al Naseem dengan 1.139 kamar.

Menyusul Hilton Riyadh Hotel & Residences sebanyak 864 kamar, dan Hilton Bab Mekkah Selatan, Jabal Omar sebanyak 764 kamar.


kps/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE