TKN akan Polisikan Emak-emak yang Sebut Jokowi Bakal Hapus Pendidikan Agama
Tangkapan layar video seorang perempuan sebut Jokowi bakal hapus pendidikan agama. Merdeka.com pic

TKN akan Polisikan Emak-emak yang Sebut Jokowi Bakal Hapus Pendidikan Agama

Rabu, 06 Maret 2019|15:49:40 WIB




RadarRiaunet.com: Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin berencana menempuh jalur hukum terkait kampanye hitam emak-emak yang menyebut Jokowi bakal menghapus pendidikan agama. Kubu 01 tengah menyiapkan bukti-bukti untuk membuat laporan ke polisi.

"Terkait kasus ini, TKN dan TKD setempat telah mendapatkan laporan dari masyarakat dan berbagai elemen masyarakat pendukung 01. Kami sedang menyiapkan langkah hukum untuk melaporkan kepada Polri," ucap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani saat dikonfirmasi, seperti sitat Merdeka.com, Rabu (6/3).

Menurut dia, langkah hukum diambil lantaran sudah masuk ke ranah pidana umum. Sekjen PPP ini juga berharap proses hukum nanti tidak hanya berhenti di pelaku.

"Harapan TKN adalah agar penindakan hukum tidak hanya berhenti pada pelaku di lapangan, tetapi justru yang lebih penting terhadap dalangnya," pungkas Arsul.


Sebelumnya, beredar penggalan video berisi seorang perempuan diduga melakukan black campaign atau kampanye hitam. Dalam video berdurasi 00.45 detik tersebut, seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya berbicara mengenai pendidikan agama yang akan dihapus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Video tersebut beredar luas di kawasan Makassar. Namun belum diketahui lokasi pastinya, apakah di Sulawesi Selatan atau bukan. Perempuan dalam video tersebut mengenakan jilbab oranye dan pakaian dengan bergambar padi serta dua bulan sabit, mirip lambang salah satu partai politik.

Berikut isi pembicaraan video itu:
"Kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita. Walau kita yang tidak menikmati, tapi 10, 5 tahun ke depan ini apa kita mau pelajaran agama di sekolah dihapus oleh Jokowi bersama menteri-menterinya. Itu kan salah satu programnya mereka. Yang pertama pendidikan agama dihapus dari sekolah-sekolah. Terus rencana mereka, menggantikan pesantren menjadi sekolah umum".


Menanggapi hal itu, Bawaslu Makassar sedang melakukan identifikasi detail. Pihaknya belum bisa memastikan apakah video tersebut direkam di wilayah Makassar atau bukan.

"Kita langsung berkoordinasi dengan Bawaslu Sulsel. Supaya ini di-share ke internal untuk diidentifikasi tempatnya, apakah memang di wilayah Makassar, Sulsel atau bukan," ujar Ketua Bawaslu Makassar Nursari kepada wartawan.

Dari isi video, Nursari menduga ada unsur kampanye hitam. Namun untuk membuktikan hal tersebut, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut.

"Kita juga belum bisa memastikan black campaign. Yang jelas memang ada dugaan black campaign," terangnya.


RRN/Merdeka.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE