Selasa, 05 Maret 2019|14:26:30 WIB
Jakarta: Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Dharma Santi tahun ini rencananya akan digelar 5 April 2019, di Bali.
"Dharma Santi-nya kami akan lakukan di Bali, tinggal tanggal waktunya nanti dari Bapak Presiden. Ancer-ancer nya 5 April kami akan lakukan di Bali," kata Ketua Umum PHDI, Wisnu Bawa Tenaya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti sitat CNN Indonesia, Selasa (5/3).
Wisnu bersama pengurus PHDI bertemu dengan Jokowi yang didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Staf Khusus Presiden Bidang Politik dan Pemerintahan Ari Dwipayana.
Wisnu mengatakan pihaknya juga melaporkan persiapan Hari Raya Nyepi, 7 Maret 2019. Dalam menyambut Nyepi, katanya, umat Hindu akan melakukan ritual di Candi Prambanan esok hari. Acara itu dihadiri akan dihadiri Menag Lukman.
"Untuk di Prambanan nanti bapak Menteri Agama yang akan hadir dan untuk di Bali kita berharap bapak Presiden hadir," ujarnya.
Wisnu menjelaskan bahwa acara Dharma Santi atau perayaan Nyepi Nasional dilakukan setiap tahun. Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya menggelar acara Dharma Santi di Jakarta.
Wisnu mengatakan tahun ini dilakukan di Bali lantaran pihaknya ingin umat Hindu yang berada di sejumlah daerah bisa pulang kampung untuk bertemu dengan sanak keluarga. Dharma Santi, kata Wisnu, juga momen untuk bersilaturahmi.
"Dharma Santi ini jadi acara kita untuk silaturahmi, dalam rangka perayaan Nyepi. Dengan kata lain saling asah, asih, asuh untuk membangun negeri ini jaya ke depan, damai negeri ku, maju Indonesia ku," katanya.
Lebih lanjut, Wisnu mengatakan bahwa dalam pertemuan tadi Jokowi berpesan pelaksanaan kegiatan menyambut Nyepi maupun puncak hari raya umat Hindu itu berjalan tertib dan aman. Selain itu, kata Wisnu, Jokowi juga meminta umat Hindu menjaga persatuan dan kesatuan.
"Beliau juga sampaikan agar kami tetap jaga persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi pesta demokrasi seperti ini," ujarnya.
RRN/CNNI