Alexis Tsipras Kembali Terpilih Jadi PM Yunani

Alexis Tsipras Kembali Terpilih Jadi PM Yunani

Rabu, 23 September 2015|13:18:18 WIB




ATHENA (RRN) - Tokoh politik sayap kiri Alexis Tsipras kembali memimpin Yunani setelah partainya memenangkan pemilu pada Minggu (20/9). Beban berat yang sama masih menanti Tsipras, yaitu memulihkan perekonomian Yunani yang anjlok dan mengatasi krisis imigran.

Seperti diberitakan Reuters, Partai Syriza memastikan kemenangan setelah mendapatkan 35,5 persen suara dalam penghitungan yang telah mencapai 57 persen. Partai New Democracy mendapatkan 28,2 persen.
 
Kementerian Dalam Negeri Yunani mengatakan Syriza akan mendapatkan 145 dari 300 kursi di parlemen, berkurang empat kursi dari pemerintahan Tsipras sebelumnya.

Dalam pidato kemenangannya di pusat kota Athena, Tsipras menjanjikan tahap baru stabilitas di negara yang telah menggelar lima pemilu dalam enam tahun itu.

Dia mengatakan kali ini akan memimpin hingga masa jabatannya habis.

"Hari ini di Eropa, Yunani dan rakyatnya diartikan perlawanan dan harga diri. Perjuangan ini akan kita lanjutkan bersama selama empat tahun," kata dia.

Tugas pertama Tsipras setelah membentuk pemerintahan nanti adalah membujuk para kreditur Uni Eropa soal pembayaran berikutnya. Program dana talangan berikut akan ditinjau bulan depan.

Pemerintahan berikutnya harus bekerja cepat untuk mendapatkan dana talangan dari Eropa. Jika tidak, Yunani tidak akan mampu membayar utang 3,2 miliar euro dari IMF yang jatuh tempo akhir tahun ini.

Juli lalu, Eropa sepakat memberikan dana talangan sebesar 86 miliar euro demi menyelamatkan perekonomian Yunani kolaps dan tetap mempertahankan negara itu di zona euro.

Tsipras juga harus mengatasi krisis imigran yang kini melanda Eropa. Yunani selama ini menjadi negara tujuan awal perjalanan imigran yang ingin menjejakkan kaki di Benua Biru tersebut. Ratusan ribu pengungsi telah tiba di Yunani dengan perahu kecil dari Turki.

Pria 47 tahun ini sebelumnya mengundurkan diri, memicu dilangsungkannya pemilu baru, setelah partainya terpecah dua antara menerima atau menolak persyaratan bailout baru.
(stu/fn)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE