Jumat, 01 Maret 2019|14:34:58 WIB
Jakarta: Handphone, smartphone, tablet dan video game, semakin berkembangnya teknologi saat ini, semakin berbahaya pula untuk kesehatan para pemakainya, terutama pada anak-anak. Banyak orang tua yang 'berjuang' untuk menghentikan kebiasaan anak-anak bermain gawai.
Tak hanya orang tua, para ahli medis juga semakin khawatir tentang efek samping dari menatap layar gawai pada kesehatan terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Seperti sitat Medcom.id, ada dampak negatif yang nyata dari penggunaan gawai terlalu sering. Menurut psikiater anak Hayley van Zwanenberg dalam Netdoctor, ada empat area utama di mana terlalu lama bermain gawai dapat merusak kesehatan mulai dari fisik hingga mentalnya.
1. Tidur
Berdasarkan 90 persen studi yang dilakukan pada 2015, ditemukan bahwa menatap layar gawai berhubungan negatif dengan waktu tidur. Menatap layar gawai dapat menunda waktu tidur anak atau mempersingkat waktu tidur anak.
Tidur sangat penting bagi tubuh untuk mengembalikan energi yang hilang setelah beraktivitas seharian serta memaksimalkan fungsi tubuh. Otak anak juga berkembang baik dengan waktu tidur yang cukup.
2. Berat badan
Studi dari tiga tahun terakhir menunjukkan hubungan antara terlalu sering menatap layar gawai dengan gaya hidup yang menetap dan obesitas. Meski jumlah penderita obesitas pada anak yang disebabkan oleh gawai cenderung sedikit, namun kebiasaan ini tetap harus diwaspadai.
3. Perkembangan sosial
Ada juga hubungan antara menonton televisi yang berlebihan pada anak usia dingin dengan kognitif, bahasa dan keterlambatan sosial atau emosional. Ini kemungkinan karena adanya penurunan sekunder dalam interaksi orang tua dan anak ketika televisi menyala.
4. Kesehatan mental
Paparan terhadap konten yang tidak akurat, negatif atau tidak aman, dapat memiliki efek psikologis negatif pada kaum muda. Ini juga cenderung berkontribusi pada tingkat harga diri dan kebahagiaan yang lebih rendah, serta kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.
Sulit untuk menghitung berapa banyak waktu bermain gawai yang disebut berlebihan karena setiap anak berbeda. Menurut Hayley, setidaknya harus ada keseimbangan aktivitas fisik, tidur yang nyenyak, pola makan yang sehat dan waktu sosial berkualitas dengan teman dan keluarga.
RRN/Medcom.id