Sabtu, 09 Februari 2019|22:45:59 WIB
Jakarta: Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan negara tercapai Rp 1.942,3 atau 102.5% dari target APBN yang sebesar Rp 1.894,7 triliun. Penerimaan tersebut didapat dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.521,4 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 407.1 triliun, dan penerimaan hibah Rp 13,9 triliun.
Melansir laman anggaran.depkeu 09/01/2019 - Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan capaian realisasi APBN 2018 ini tidaklah mudah mengingat tekanan global yang banyak memberikan dampak pada Indonesia dan pertumbuhan ekonomi selama tahun 2018 ini mengalami momentum pertumbuhan yang cukup kuat dan mampu tumbuh dengan baik.
Menteri Keuangan menyebut realisasi penerimaan pajak untuk tahun 2018 sebesar Rp 1.315,9 triliun atau tumbuh hingga 14,3%. Pertumbuhan perpajakan ini menurut Menkeu merupakan yang tertinggi sejak tahun 2012. Rasio pajak pun mencapai 11,5% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) meningkat sebesar 0,8% dari tahun 2017.
Selanjutnya, penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai juga menunjukan kinerja yang impresif dari target Rp 194,1 triliun, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mampu mengumpulkan penerimaan hingga Rp 205,5 triliun atau mencapai 105,9%.
Selain itu, ditopang juga oleh pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang realisasinya Rp 407,1 triliun atau tembus 147,8% dari target 275,4 triliun. Sedangkan hibah realisasinya Rp 13,9 triliun atau mencapai 161,4% dari target Rp 1,2 triliun.
“Meskipun kita mengumpulkan penerimaan pajak yang cukup besar, dunia usaha merasa insentif perpajakan yang cukup kuat, jadi kita membuat keseimbangan. Satu sisi mengumpulkan pajak, namun kita juga memberikan kepada masyarakat dan dunia usaha,” kata Menteri Keuangan saat konferensi pers APBN di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Sedangkan untuk belanja negara. Menteri Keuangan mengungkapkan bahwa realisasi tercatat sebesar RP 2.202,2 triliun atau 99,2% dari target RP 2.220,7 triliun.
Capaian tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang realisasinya Rp 1.444,4 triliun atau 99,3% dari target Rp 1.454,5 triliun. Adapun, belanja pemerintah pusat ini terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) realisasinya Rp 836,2 triliun atay 98,7% dari target Rp 847,4 triliun dan belanja non K/L yang realisasinya mencapai Rp 608,2 triliun atau 100,2% dari target Rp 607,1 triliun.
Selai itu juga dialokasikan untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), yang mana realisasi sampai akhir Desember 2018 sebeesar Rp 757,8 triliun atau 98,9% dari target Rp 766,2 triliun.
lex